Berita Malang
Warkop Klodjen Djaja 1956 Pasang 3 Poster Bisokop Jadul, Ngeprank Tipis-tipis, Pengunjung: Filmnya?
Warkop Klodjen Djaja 1956 di Kota Malang pasang poster bioskop lama. Dikira ada pemutaran film 'ngeprank tipis-tipis'.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Hefty Suud
"Kalau pagi, ya disetel lagu-lagu lama kayak Beatles, Beegees karena yang datang umumnya orang-orangtua sekitar pasar," jawabnya.
Pasar kopi paginya adalah mereka yang bekerja di seputar Pasar Klojen. Tukang parkir, penjual pisang dll. Kopi robusta secangkir dijual Rp 2000. Kalau bawa cangkir sendiri hanya Rp 1000.
Tapi sore hari dijual Rp 3000. Jenis minuman lain yang disukai konsumen adalah kopi susu saring.
Baca juga: Pemkot Surabaya Siapkan RS Lapangan Kapasitas 500 Orang, Mensos Risma: Semoga Nggak Terpakai
Dikatakan, meski harga kopi murah, tapi tidak memakai kopi instan.
Pegawai memproses sendiri dari biji kopi menjadi bubuk. Karena itu, area dapurnya juga terbuka. Pembeli bisa melihat proses pembuatan kopinya.
Warkop ini beroperasi sejak 14 Februari 2021. Meski pandemi, namun menunjukkan trend penjualan positif.
Selain minuman, juga menjual biji dan kopi bubuk yang baru diproses saat ada pembelian. Menurutnya, lokasi warkop ini adalah milik teman SMA-nya.
Di era 1992, dia juga kerap nongkrong di rumah temannya ini.
"Sejak lama ya modelnya seperti ini. Lokasinya strategis," jawabnya.
Ia menggambarkan sebelah warkop adalah penjual daging legend di Klojen sejak 1956. Sebenarnya satu area gedung. Karena itu dititipkan tahun itu di Klodjen Djaja 1956.
Nama Djaja diharapkan berjaya. Sebelum jadi warkop, sempat dijadikan tempat jualan bakso.
Berita tentang Kota Malang
Berita tentang Jawa Timur
