Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Antre Berjam-jam, Pemkab Ponorogo Tambah Jumlah Petugas

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Pemkab Ponorogo menerima banyak keluhan lamanya pemulasaraan jenazah Covid-19 (virus Corona).

Masyarakat mengeluhkan antrean panjang proses pemulasaraan jenazah yang memakan waktu berjam-jam.

Bahkan tak jarang pihak keluarga jenazah menunggu dari siang hingga malam untuk proses pemakaman.

Sekda Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono mengatakan, lamanya proses pemulasaraan jenazah ini dikarenakan terbatasnya petugas rumah sakit atau tim pemulasaran Covid-19 kabupaten.

Terlebih lagi akhir-akhir ini angka kematian cukup tinggi.

"Kita sudah minta kepada rumah sakit rujukan serta puskesmas untuk menggandeng atau kerja sama dengan pihak ketiga dalam proses pemulasaraan jenazah pasien Covid-19," kata Agus, Jumat (16/7/2021).

Dengan bertambahnya personel diharapkan mampu membantu mengurai antrean panjang pemakaman jenazah Covid-19. 

‘’Agar pemulasaran tidak menunggu waktu yang lama. Semua keputusan sesuai arahan dan instruksi bapak bupati (Sugiri Sancoko)," tambahnya.

Selain rumah sakit dan puskesmas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo juga telah menambah jumlah petugas pemakaman jenazah Covid-19.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono mengatakan, saat ini BPBD punya 3 tim pemakaman.

Baca juga: Cerita Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Dirawat 12 Hari di Ruang Isolasi: Sakitnya Luar Biasa

Personel dalam satu tim berjumlah 6 orang. 

Rata-rata dalam satu hari, 1 tim bisa melakukan 4 kali pemakaman sesuai protokol kesehatan.

"Dalam perkembangan waktu dan situasi yang ada, 3 tim ini dirasa kurang. Untuk itu sesuai instruksi Pak Sekda ditambah 2 tim lagi," kata Budi, sapaan akrab Setyo Budiono.

Dengan jumlah 5 tim pemakaman, BPBD Ponorogo mempunyai 30 personel yang disiapkan dalam penanganan pemakaman sesuai protokol kesehatan.