Apotek Online Lifepack
Nyeri Saat Haid, Berbahayakah? Simak Penjelasan Penyebab Nyeri Menstruasi dan Cara Mengatasinya
Nyeri saat haid, berbahayakah? Simak penjelasan penyebab nyeri menstruasi pada wanita dan berbagai cara mengatasinya.
TRIBUNJATIM.COM - Salah satu hal yang dibenci wanita saat sedang menstruasi atau haid adalah rasa nyeri yang ditimbulkannya. Dalam kondisi yang lumayan parah, nyeri haid bisa membuat wanita pingsan atau tak sadarkan diri.
Bagi Anda yang kerap kali mengalami nyeri tak tertahankan saat haid, simak ulasan tentang penyebab nyeri haid berikut ini, berikut dengan cara mengatasinya.
Apa yang Menyebabkan Nyeri Haid?
Rasa nyeri saat haid merupakan hal umum yang dialami oleh hampir seluruh kaum wanita. Munculnya rasa nyeri ini umumnya dipicu oleh produksi prostaglandin, senyawa mirip hormon, yang dikeluarkan oleh lapisan rahim atau endometrium, saat akan meluruh. Prostaglandin ini membantu rahim dalam berkontraksi serta rileks, sehingga endometrium bisa terlepas dan meluruh.
Walaupun keberadaan prostaglandin ini dibutuhkan dalam periode haid atau menstruasi, namun jika jumlahnya berlebihan, maka akan menyebabkan rasa nyeri saat rahim berkontraksi dengan kuat. Pada saat itu, aliran darah akan berkurang, begitu pun dengan suplai oksigen ke jaringan otot rahim, sehingga nyeri saat haid pun muncul.
Baca juga: Cara Memilih Kondom Berkualitas Bagus dan Aman, Cegah Kehamilan Sekaligus Penyakit Menular Seksual
Rasa nyeri yang timbul saat sedang haid pun beragam tingkatannya, ada yang tak begitu terasa nyerinya, namun ada juga yang terasa begitu menyakitkan. Jika rasa nyeri yang dialami begitu tak tertahankan, bahkan ada yang hingga kehilangan kesadarannya, bisa jadi itu disebabkan karena kondisi kesehatan berikut ini.
1. Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi di mana sel dari lapisan dalam dinding rahim tumbuh di tempat yang bukan seharusnya di dalam tubuh. Biasanya, sel tersebut tumbuh di saluran telur atau tuba fallopi, ovarium, atau jaringan yang melapisi panggul. Rasa nyeri yang dialami wanita dengan endometriosis terbilang tak tertahankan.
Jika endometriosis dibiarkan begitu saja tanpa pengobatan, maka akan bisa memicu terjadinya infertilitas. Kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko wanita terjangkiti jenis kanker tertentu. Selain rasa nyeri yang tak tertahankan saat sedang haid, kondisi ini juga menimbulkan gejala seperti kembung, kram, diare, konstipasi, dan mual.
2. Fibroid Rahim
Kondisi selanjutnya yang bisa memicu rasa nyeri tak tertahankan saat haid adalah adanya fibroid rahim.
Fibroid merupakan tumor non-kanker yang tumbuh pada dinding atau lapisan uterus. Adanya fibroid rahim ini menyebabkan adanya tekanan pada organ panggul, sehingga muncul rasa sakit, utamanya saat sedang haid. Gejala lain yang ditimbulkannya seperti sakit di punggung bawah.
3. Radang Panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PID)
Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) juga merupakan salah satu kondisi yang memicu nyeri haid tak tertahankan. Radang panggul terjadi karena adanya infeksi bakteri yang menyerang uterus, tuba fallopi, atau ovarium. Infeksi yang umumnya disebabkan penyakit menular seksual (PMS) ini kemudian memicu radang di organ reproduksi, berikut dengan rasa nyeri saat haid.
4. Adenomiosis