Gadis Manado Dibunuh Pacar Sesama Jenis
Pesan Terakhir Gadis Manado sebelum Dibunuh Pacar Sesama Jenis, Kakak Sudah Firasat, Warga Ketakutan
Pesan terakhir gadis Manado yang dibunuh pacar sesama jenis itu membuat sang kakak merasa janggal.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Masyarakat dibuat heboh lagi dengan kasus pembunuhan, kali ini seorang gadis di Manado dibunuh pacar sesama jenisnya.
Sebelumnya, gadis Manado dibunuh pacar sesama jenis membuat pesan terakhir.
Pesan terakhir gadis Manado yang dibunuh pacar sesama jenis itu membuat sang kakak korban merasa janggal.
Pun dampak dari kasus pembunuhan ini adalah warga di TKP ketakutan.
Simak fakta lengkapnya.
Kronologi
Korban dalam kasus pembunuhan ini adalah OR (22).
Pelaku pembunuhan adalah Margaretha alias MW, kekasih sesama jenis OR.
Korban dibunuh MW di indekos tempat mereka tinggal di Kecamatan Wanea, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (29/9/2021) pukul 20.30 Wita.
Dikutip TribunJatim.com dari TribunManado, Jumat (1/10/2021), Kapolsek Wanea, AKP Arie Najoan mengungkapkan, pelaku menikam dada korban dengan menggunakan sebuah gunting
"Dia pakai gunting langsung tusuk korban pada dada sebelah kiri," ucap Kapolsek.
"Jadi pada tadi malam sekitar pukul 21.00 Wita, dari SPKT kami menerima laporan penganiayaan."
Baca juga: Babak Baru Kasus Pembunuhan Remaja di Kediri, Kronologi Kejadian hingga Bantahan Pengacara Pelaku
Lanjut Kapolsek, berdasarkan laporan itu pihak kepolisan langsung bergerak ke lokasi dan mendapati korban yang sudah terluka.
"Segera korban dibawa ke RS Bhayangkara namun akhirnya meninggal dalam perjalanan karena kehabisan darah," pungkasnya.
Kapolsek mengungkapkan bahwa korban saat ini sedang dilakukan otopsi di RS Bhayangkara, sedangkan korban telah diamankan.
"Dan pelaku untuk sementara dikenai pasal 338 atas tindakan pembunuhan," ucapnya.
Tapi, pidana dari pelaku masih akan berkembang seiring dengan hasil penyidikan.
Baca juga: Terbongkar Isi Telpon Yosef ke Amalia di Hari Pembunuhan, 4 Saksi Kunci Diperiksa, Danu Paling Lama
Kejadian tersebut bermula saat korban yang cemburu hingga kemudian bertengkar dengan pelaku.
Saat pertikaian pecah, pelaku MW kemudian menikam korban yang merupakan kekasihnya.
Melihat korban bersimbah darah, pelaku dan para saksi yang ada di sekitar indekos tersebut langsung membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Karombasan, Manado.
Sayang, belum juga mendapat pertolongan medis, korban meninggal dunia karena kehabisan darah,
"Jadi korban berperan sebagai laki-laki dan cemburu kepada pelaku (pelakunya berperan sebagai perempuan)," kata Kapolsek.
Pesan Terakhir Korban
Sebelum korban tewas mengenaskan, kakak korban RR ternyata sempat merasakan hal yang tak biasa dari adiknya tersebut.
Korban diketahui merupakan seorang mahasiswi yang berkuliah jurusan pendidikan olahraga.
OR diketahui tinggal menyelesaikan skripsinya.
Sembari menyelesaikan skripsi, korban memiliki rencana untuk mencari kerja dulu karena ingin membantu kondisi finansial orangtuanya.
Baca juga: BERITA TERPOPULER JATIM: Ijazah Palsu Kepala Desa Battal - Tertangkap Kurir Sabu Surabaya-Madura
Sebelum korban meninggal, OR ternyata sempat curhat di media sosial (medsos) soal rasa rindunya ke orangtua.
"Kemarin saya ada firasat lain, dia story di facebook bahwa dia kangen mama dan papa, kemudian saya tanya tumben, sampai story seperti ini padahal biasanya dia tidak seperti itu," tambah RR.
Ketika ditanyai kakaknya, korban menyatakan bahwa dirinya jika saat wisuda nanti berniat membiayai kedua orangtuanya agar bisa datang ke Manado.
Keluarga korban diketahui tinggal di Minahasa Tenggara, sedangkan OR hanya bersama kakaknya di Manado.
"Kenapa adik saya sampai jadi begini Tuhan, padahal kemarin ada sehat-sehat," tutur RR.
Warga di TKP Ketakutan
Seusai OR tewas secara tragis, penghuni kos di TKP yang lain justru merasa ketakutan.
Hal ini disampaikan oleh Valencia Tiwow (21) selaku penghuni kos yang sama dengan OR.
Valencia sendiri sempat mendengar korban berteriak minta tolong.
Kala itu Valencia langsung menuju ke TKP dan mendapati korban telah dalam kondisi mengenaskan.
Namun menurut Valencia, korban saat itu masih hidup dan baru meninggal setelah mendekati rumah sakit.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Ibu Hamil Ngidam Lamborghini hingga Isi Telpon Yosef ke Amalia di Hari Pembunuhan
Valencia mengaku dirinya mengalami hal mistis seusai mengantar korban.
"Saat di rumah sakit dan saat kami balik ke indekos, memang terasa ada sosok korban yang mengikuti kami," ungkap Valencia.
Kini beberapa penghuni indekos memilih untuk pergi dari TKP dan tinggal di rumah keluarga mereka.
Hal ini diiyakan oleh penghuni kos yang lain, Edwin Malonda (37).
"Mungkin karena takut akan adanya gangguan, apalagi pada saat menjelang tiga hari. Karena kan ini kematian yang tidak wajar jadi percaya atau tidak ya kita tunggu saja," jelas Edwin.
Berita lain terkait kasus pembunuhan