Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Ngeri Wanita Dulu Dijuluki 'Boneka', Wajah Rusak Imbas Oplas & Sakit Mematikan, Tak Siap Mati

Namun kini, nasibnya malah berujung mengerikan. Penyakit mematikan yang dideritanya juga terkuak.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Eva.vn
Wanita Thailand yang dulu dijuluki boneka barbie, kini bernasib miris. 

TRIBUNJATIM.COM - Wanita ini dulu disorot karena penampilanya.

Ia bahkan dijuluki boneka barbie dari Thailand.

Itu semua tak lepas dari operasi plastik atau oplas yang dilakukannya.

Namun kini, nasibnya malah berujung mengerikan.

Penyakit mematikan yang dideritanya juga terkuak.

Baca juga: Nasib Artis Cantik Dulu Terjebak Padepokan hingga Disebut Dihipnotis, Kini Bahagia dan Karier Sukses

Memang, tampil cantik dan menawan tentu menjadi idaman setiap wanita.

Berbagai cara pun dilakukan mulai dari mempercantik diri dengan perawatan kulit hingga tindakan bedah atau operasi plastik.

Wanita asal Thailand bernama Sumanee Gunakasem ini pun ingin terlihat cantik dan melakukan operasi plastik besar-besaran.

Baca juga: Nasib Mantan Puteri Indonesia Dinikahi Pria Beda Usia, Kini Lawan Penyakit Ganas 13 Tahun di Tubuh

Dilansir dari Eva.vn pada Rabu (13/10/2021), berkat operasi plastik yang dilakukan oleh Sumanee Gunakasem, ia pun memiliki penampilan yang kian menawan.

Tapi pada 2014, ia tampil dengan wajah bengkak, hidungnya mengecil dan dagunya memanjang.

Publik pun menilai wajah Sumanee Gunakaseme menjadi menakutkan.

Sumanee Gunakasem lantas dituding melakukan operasi plastik dan ia mengelak tuduhan itu dan mengatakan bahwa ia hanya melakukan operasi pada kelopak mata.

Sumanee Gunakasem
Sumanee Gunakasem (Eva.vn)

Publik pun tak percaya setelah melihat perubahan wajah Sumanee Gunakasem dan menyebutnya sebagai 'bencana kosmetik' dan 'boneka barbie'.

Ia juga kerap mendapat kritikan lantaran berdandan tak sesuai dengan usianya.

Makeup-nya disebut terlalu mencolok dan pakaiannya tak pantas.

Tapi Sumanee Gunakasem tak peduli dengan semua kritikan yang dilayangkan kepadanya.

Ia tetap menjalani hidupnya sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Baca juga: Nasib Mantan Raffi Ahmad, Nikah-Cerai Diam-diam, Padahal Mentereng Profesi Suami 10 Tahun Lebih Muda

Sumanee Gunakasem tetap tampil glamor di Instagram dan pamer kemewahan rumah dan harta bendanya.

Pada 2017, Sumanee Gunakasempun umumkan kabar mengejutkan.

Ia didiagnosis menderita kanker payudara dan sedang menjalani kemoterapi.

"Aku belum siap mati, aku meminta dokter untuk membuat catatan bahwa aku masih cukup sehat untuk menandatangani dokumen," tutur Sumanee Gunakasem, dilansir TribunJatim.com dari Grid.ID.

Unggahannya pada 23 Januari 2021, memperlihatkan Sumanee Gunakasem yang duduk di kursi roda, kesehatannya menurun, tapi ia terlihat optimis menjalani harinya.

Baca juga: Ingat Gadis Gendut Lucu Pemeran Pacar Boboho? Terungkap Diduga Fakta Sosoknya, Tidak Tumbuh Cantik

Operasi plastik memang banyak digandrungi masyarakat era sekarang.

Banyak yang melakukan operasi plastik dengan tujuan untuk memperbaiki penampilan wajah untuk alasan kecantikan.

Namun, sama seperti prosedur medis lainnya, operasi plastik juga dapat menyebabkan efek samping jangka panjang, apalagi bila dilakukan berulang kali.

Meskipun tidak selalu terjadi, tetapi ada baiknya kamu ketahui dulu efek samping operasi plastik sebelum memutuskan untuk melakukannya.

Dilansir TribunJatim.com dari laman HaloDoc, berikut di antaranya:

1. Hematoma

Hematoma adalah kumpulan darah yang tidak normal di luar pembuluh darah.

Kondisi ini dapat terjadi pada hampir semua operasi, yang menyebabkan area yang dioperasi bengkak dan memar dengan kemunculan kantong darah di bawah permukaan kulit.

Hematoma juga merupakan efek samping paling umum setelah melakukan facelift, yang terjadi pada rata-rata 1 persen pasien.

Dalam beberapa kasus, kantong darah yang muncul bisa cukup besar dan terasa menyakitkan.

Kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan operasi tambahan untuk mengeluarkan sebagian darah yang terkumpul atau metode lain yang serupa.

2. Seroma

Seroma adalah suatu kondisi yang terjadi ketika serum atau cairan tubuh steril terkumpul di bawah permukaan kulit yang mengakibatkan pembengkakan dan terkadang nyeri.

Kondisi ini dapat terjadi setelah operasi apa pun dan merupakan efek samping paling umum setelah operasi pengencangan perut yang terjadi pada 15–30 persen pasien.

Oleh karena seroma dapat terinfeksi, kumpulan cairan ini harus dikeluarkan dengan jarum suntik.

Meskipun cara tersebut efektif untuk mengatasi seroma, tetapi ada kemungkinan kondisi tersebut dapat kambuh. 

Baca juga: Dulu Dimaki Keluarga & 2 Tahun Dilarang Ketemu Anak, Nasib Juara Indonesian Idol Kini Makin Sukses

3. Perdarahan

Sama seperti operasi lain pada umumnya, operasi plastik juga dapat menyebabkan efek samping berupa perdarahan.

Bila perdarahan tidak dapat dikendalikan, kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah yang berpotensi mematikan.

Kehilangan darah dapat terjadi saat prosedur operasi sedang berlangsung, tetapi juga bisa terjadi setelah operasi.

4. Infeksi

Meskipun perawatan pasca operasi meliputi upaya untuk mengurangi risiko infeksi, tetapi kondisi tersebut tetap dapat terjadi setelah operasi plastik.

Infeksi dapat terjadi pada 1,1–2,5 persen orang yang menjalani operasi pembesaran payudara.

Infeksi kulit selulitis juga dapat terjadi setelah operasi.

Dalam beberapa kasus, infeksi dapat bersifat internal dan parah yang membutuhkan antibiotik intravena (IV) untuk mengatasinya. 

Baca juga: Masih Ingat Pangeran Kelantan Penyiksa Manohara? Ternyata Dapat Karma Balik, Sempat Buronan Polisi

5. Kerusakan Saraf

Kerusakan saraf merupakan efek samping dari berbagai jenis prosedur bedah.

Mati rasa dan kesemutan biasanya terjadi setelah operasi plastik dan bisa menjadi pertanda kerusakan saraf.

Kebanyakan kasus kerusakan saraf bersifat sementara, tetapi ini juga bisa menjadi efek samping operasi plastik jangka panjang yang permanen.

6. Deep Vein Thrombosis (DVT) dan Emboli Paru

DVT adalah suatu kondisi di mana gumpalan darah terbentuk di dalam vena dalam, biasanya di kaki.

Ketika gumpalan tersebut masuk ke aliran darah dan menyumbat pembuluh darah arteri di paru-paru, kondisi tersebut dinamakan emboli paru.

Efek samping operasi plastik ini jarang terjadi, hanya memengaruhi 0,09 persen dari semua orang yang menjalani prosedur kecantikan tersebut.

Namun, DVT dan emboli paru bisa berakibat fatal.

Orang yang menjalani banyak prosedur operasi plastik atau sering melakukannya, berisiko 5 kali lebih tinggi mengalami DVT dan emboli paru daripada orang yang hanya satu kali menjalani prosedur.

7. Jaringan Parut

Operasi plastik biasanya menyebabkan beberapa jaringan parut.

Alih-alih memperbaiki penampilan wajah, luka parut dapat timbul akibat kerusakan kulit yang cukup signifikan, sehingga mengubah jaringan normal kulit yang sedang dalam pemulihan.

Namun, efek samping operasi plastik ini dapat dicegah dengan tidak merokok sebelum dan setelah operasi, menjaga pola makan yang baik, serta mengikuti petunjuk perawatan dari dokter.

Kumpulan berita viral lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved