Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

2 Tahun Vika Anak Petani Tak Berobat Padahal Sakit Kelenjar Ketah Bening, Kakak Putus Sekolah

Seorang anak lima tahun dua tahun tak berobat karena tak ada biaya. Orangtuanya bahkan masih punya utang melunasi biaya pengobatannya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/HANDHIKA RAHMAN
BUTUH BANTUAN PENGOBATAN - Kurnadi (41) dan anak keduanya, Vika Navadilla (5), yang menderita pembengkakan kelenjar getah bening atau limfadenopati di rumah mereka di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Minggu (7/9/2025). Sudah dua tahun Vika tak berobat lagi karena terkendala biaya. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang anak lima tahun dua tahun tak berobat karena tak ada biaya.

Orangtuanya bahkan masih punya utang melunasi biaya pengobatannya.

Anak lima tahun itu sakit pembengkakan kelenjar getah bening.

Ia adalah Vika Navadilla (5), bocah asal Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Kini ia dalam kondisi memprihatinkan akibat pembengkakan kelenjar getah bening atau limfadenopati.

Saat ini, Vika hanya dirawat seadanya di rumah oleh orangtuanya, Kurnadi (41) dan Yuyun Wahyuni (32).

Kondisi Vika memburuk dengan munculnya banyak benjolan yang menyebar dari leher hingga ke kepala, sehingga wajahnya terlihat bengkak.

Dia pun hanya bisa menangis menahan rasa sakit yang dialaminya dan kesulitan tidur.

Kurnadi mengungkapkan rasa putus asanya, mengingat kondisi Vika tidak kunjung baik meski telah menjalani perawatan secara rutin.

"Ini sampai dua tahun saya tidak berobat-berobat, tadinya berobat terus tapi tidak ada hasilnya," ujar Kurnadi saat ditemui di rumahnya, Minggu (7/9/2025), dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Jual Separuh Tanah untuk Berobat, Darsono Lega Rumahnya Dibedah, Selama ini Area Tidur dan WC Jadi 1

Awalnya, penyakit yang diderita Vika bermula dari sakit gigi, namun seiring waktu, kondisinya semakin parah.

Kurnadi menceritakan bahwa setelah disarankan oleh kerabatnya, ia membawa Vika ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Terus kelanjutannya saya periksa ke rumah sakit, di sana di-scan, dicek-cek, akhirnya diambil sampel dari mulutnya semacam dagingnya, lalu dioperasi dua kali dan akhirnya timbulnya seperti ini," ujarnya sambil menunjukkan kondisi Vika.

Meskipun Kurnadi memiliki BPJS Kesehatan, ia mengaku terkendala biaya transportasi dan kebutuhan selama perawatan, sehingga pengobatan Vika terpaksa dihentikan.

Ia berharap ada perhatian dari pemerintah untuk kesembuhan anaknya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved