Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Situbondo

Sepi Pembeli, Puluhan Pedagang di Pasar Asembagus Situbondo Menutup Kiosnya

Puluhan kios di lantai dua Pasar Asembagus Situbondo sengaja ditutup oleh para pedagang lantaran sepi pembeli. Para pedagang meninggalkan lapaknya.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Izi Hartono
Puluhan kios yang ada di Pasar Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dibiarkan tertutup, Minggu (17/10/2021).  

Selama ini dirinya menyiapkan payung sendiri untuk menutup warung kopinya, akan tetapi payung cepat rusak dan itu tidak bertahan lama. 

Baca juga: Cerita 3 Nelayan Situbondo yang Dikabarkan Hilang Kontak, Kehabisan Bekal dan Sempat Minum Air Laut

"Saya sudah banyak beli payung, tapi sekarang sudah rusak dan hancur," katanya. 

Sementara, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Asembagus, Suherman mengatakan, sejak perpindahan dari pasar yang ada di pinggir jalan selatan ke pasar utara jalan raya, penghasilan para pedagang turun drastis.

"Saat pindah yang biasanya penghasilan pedagang 100 persen, sekarang penghasilannya tinggal 20 persen," ungkap Suherman. 

Dia mengaku sudah dua kali bertemu Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, serta Sekda dan anggota DPRD untuk menyampaikan aspirasinya.

Ia berharap, masalah terkait pasar yang ada di lantai dua segara diatasi, karena yang digunakan untuk membangun pasar ini adalah uang rakyat.

"Jika kios pasar di atas ini dibiarkan, kan kasihan rakyat. Berapa banyak uang yang dihabiskan membangun pasar ini kalau tidak ada dukungan pemerintah," kata Suherman. 

Dia menambahkan, pasar ini akan kembali normal dan ramai, jika pedagang di Pasar Pattok dipindahkan ke Pasar Asembagus

"Katanya perubahan, ya cepatlah Pasar Asembagus ini ditangani dan jangan dibiarkan begini," ujarnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemkab Situbondo, Edi Wiyono mengatakan, pihaknya akan mencoba dan tidak serta merta merumuskan kebijakan untuk menyelesaikan kondisi di Pasar Asembagus ini. 

"Yang saya tahu Pasar Asembagus ini baik dan bersih serta sebagai pasar percontohan, tapi kok banyak masalah dan persoalan. Bahkan, para pedagang di lantai atas tidak ada pedagang," kata Edi Wiyono

Untuk memindahkan para pedagang buah yang ada di pinggir jalan tidak mudah, melainkan masih membutuhkan proses yang cukup lama. 

"Tidak adanya pedagang di lantai dua ini, setelah saya tanyakan karena konsumen yang malas naik ke atas atau mungkin daganganya kurang menarik. Ini yang harus duduk bersama, bagaimana Pasar Asembagus memiliki nilai saing, " jelasnya. 

Agar pertumbuhan di Pasar Asembagus semakin baik, Disperdagin akan berkerja sama dengan pihak desa dan kecamatan untuk mengeksplor dengan cara memberikan informasi terkait Pasar Asembagus ke masyarakat. 

"Biar pedagang betah atau kerasan, kita coba bekerja sama dengan radio dan mendesain pasar di atas lebih enak dan nyaman. Sehingga pedagang dan pembeli merasa nyaman dan kerasan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved