Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Hal Mistis Pengaruhi Penyelidikan Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang? Polisi Sebut 'Datangkan Jin'

Apakah hal mistis bisa pengaruhi penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang? Begini jawaban Kombes Sumy Hastry Purwanti.

Editor: Hefty Suud
Instagram
Yosef menangis di makam Tuti dan Amalia korban perampasan nyawa di Subang 

TRIBUNJATIM.COM - Terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, muncul sejumlah konten kreator yang membuat konten terkait hal mistis yang dihubungkan dengan tewasnya Tuti dan Amalia di Subang, Jawa Barat.

Sejumlah konten kreator juga diketahui dilaporkan untuk dianalisa di Cyber Crime Polda Jawa Barat karena dianggap menyudutkan salah satu pihak.

Lalu muncul pertanyaan, bisakah hal-hal mistis mempengaruhi proses penyelidikan pihak kepolisian?

"Enggaklah, enggak benar," kata Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Sumy Hastry Purwanti dalam tayangan Tribunnews On Cam, yang tayang di YouTube Tribunnews pada Minggu (17/10/2021).

Terkait hal tersebut, dia juga menegaskan bahwa pihak kepolisian bekerja dengan cara-cara yang ilmiah dalam mengungkap setiap kasus.

Menurutnya menggunakan hal-hal mistis hanya akan membuat proses penyelidikan semakin rumit.

"Nanti kalau masuk pengadilan, ada hakim, jaksa, penuntut umum, masa jinnya didatangkan," katanya sambil tertawa.

Baca juga: Amalia Panggil 1 Nama di Mimpi Yosef, Ayah Korban Pembunuhan Subang Bicara Sosok Pelaku: Demi Allah

Dokter ahli forensik Sumy Hastry Purwanti dalam wawancara yang diunggah kanal YouTube Tribunnews pada Senin (18/10/2021).
Dokter ahli forensik Sumy Hastry Purwanti dalam wawancara yang diunggah kanal YouTube Tribunnews pada Senin (18/10/2021). (YouTube Tribunnews)

Kembali menegaskan, dia menyebut bahwa dalam pengungkapan sebuah kasus polisi perlu mengumpulkan bukti-bukti yang kuat hingga bisa menetapkan seseorang sebagai tersangka.

"Harus melalui beberapa pemeriksaan dan benar-benar bisa dibuktikan (secara) ilmiah," sebutnya.

Diketahui Hastry merupakan ahli forensik yang terlibat dalam autopsi ulang kasus Subang yang dilakukan pada Sabtu (2/10/2021).

Dia juga menjelaskan terkait posisinya dalam autopsi ulang yang dilakukan pada awal bulan lalu itu.

"Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik, dan saya hanya melengkapi saja, dan memastikan juga dari hasil autopsi pertama itu bisa membuktikan cara kematian, mekanisme kematian, dan sebab kematian," katanya.

Baca juga: Yosef Rindu Istri dan Anaknya, Terpukul Tuti dan Amalia Dibunuh Secara Sadis, 1 Harapan Tak Berubah

Potret Tuti dan Amalia semasa hidup. Mereka ibu dan anak yang jadi korban pembunuhan di Subang.
Potret Tuti dan Amalia semasa hidup. Mereka ibu dan anak yang jadi korban pembunuhan di Subang. (YouTube TVOneNews)

Ahli forensik yang kerap disapa Hastry juga mengungkap alasannya mengapa proses autopsi dilakukan dua kali.

Menurutnya, dalam setiap kasus kematian, analisa terhadap jasad korban bisa menjadi bukti yang berharga.

"Ya kita kan berhubungan dengan tubuh jenazah, tubuh manusia yang sudah berupa jenazah ya, jadi ilmu forensik itu menggunakan seluruh ilmu kedokteran untuk mengungkap kasus tersebut," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved