Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Hal Mistis Pengaruhi Penyelidikan Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang? Polisi Sebut 'Datangkan Jin'
Apakah hal mistis bisa pengaruhi penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang? Begini jawaban Kombes Sumy Hastry Purwanti.
"Jadi kalau ada kasus pembunuhan, tubuh manusia itu merupakan petunjuk yang luar biasalah, petunjuk emas," tambahnya.
Keterangan Hastry bisa disimak sejak menit ke-4:
Konten Tidak Edukatif
Sebelumnya, pengacara Yosef, Rohman Hidayat mengaku geram dengan adanya konten mistis yang dikaitkan dengan proses penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Konten-konten mistis itu dianggap tidak mendidik dan berbahaya.
"Jangan kemudian konten-konten mistis di hubung-hubungkan dengan perkara yang sedang berjalan, itu berbahaya," ucapnya, di Subang, Kamis (14/10/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Yosef Menelepon Sambil Marah-marah Sebelum Lapor Polisi, Saksi Kasus Subang Kuak Fakta Baru ke Dede
Baca juga: Mimin Sempat Tak Nafsu Makan Gara-gara Kasus Subang, Yosef: Banyak Fitnah, Saya Terima Saja

Ketidaksukaan Rohman terhadap adanya konten mistis yang menyudutkan kliennya bukan karena menganggap pihak kepolisian akan terpengaruh.
Tetapi lebih kepada konten tersebut membuat tuduhan yang sembarangan kepada kliennya dan dinilai mendahului pihak kepolisian yang berwenang.
"Saya tentunya sangat apresiasi pihak kepolisian yang sejauh ini masih fokus pada petunjuk-petunjuk yang ada di kepolisian, tidak terpengaruh oleh isi konten-konten tersebut, apalagi konten mistis sangat merugikan klien kami," katanya.
Dia menyebut baik media atau konten kreator seharusnya membantu pihak kepolisian untuk mengedukasi masyarakat dan bukan menyudutkan satu pihak tanpa dasar yang jelas.
Terlebih dalam kasus ini, di mana sedang mendapat sorotan banyak pihak.
"Kita ingin sampaikan harusnya dalam masalah ini juga ada pesan edukatifnya bahkan harusnya media juga empati terhadap keluarga korban," katanya.
Gunakan UU ITE
Rohman sebenarnya sudah berkali-kali memberi peringatan di media terkait banyaknya konten yang menyudutkan kliennya tanpa dasar.