Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Hari Santri, Gubernur Khofifah Dorong Penguatan Kemandirian Ekonomi Santri Melalui Entrepreneurship

Peringati Hari Santri Nasional 2021, Gubernur Khofifah dorong penguatan kemandirian ekonomi santri, pesantren dan alumni melalui entrepreneurship.

Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa serahkan penghargaan kepada juara lomba Inovasi Bisnis Entrepreneur kategori santri junior dan senior, Jumat (22/10/2021). 

Upacara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Nahawi, juara MTQ Tahun 2020 yang dilanjutkan dengan pembacaan sejarah singkat Hari Santri oleh Muhammad Yunus, Kepala Satuan Pendidikan Mu’adalah Ponpes Tebuireng Jombang. Kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih, pembacaan teks Pancasila, pembukaan UUD 1945 dan Ikrar Santri.

Sejarah Hari Santri sendiri bermula dari peristiwa pada akhir September 1945, di mana tentara Belanda kembali ke Indonesia untuk memulihkan kekuasaan. Mereka ndompleng di dalam tentara sekutu sebagai pihak yang mengalahkan Jepang, karena Belanda adalah bagian dari sekutu. Mereka berlindung di balik NICA (Nitherlands Indie Civil Administration).

Berdasarkan pengamatan itu, para ulama Nahdlatul Ulama (NU) merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang diperlukan dalam upaya membela Negara Republik Indonesia. Maka para ulama NU itu bermusyawarah di kantor PBNU di Bubutan Surabaya, dipimpin oleh Rais Akbar PBNU Hadlratus Syaikh KH Hasyim Asyari. Musyawarah mengeluarkan sebuah fatwa yang dinamakan resolusi jihad pada 22 Oktober 1945.

Resolusi itu memberi fatwa untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Kepada seluruh laki-laki Islam yang sudah dewasa dan bertempat tinggal dalam radius 94 km dari Surabaya untuk berjihad membantu TNI bertempur melawan Belanda. Mereka yang gugur dalam pertempuran itu akan menjadi syuhada (mati syahid) yang ganjarannya adalah surga.

Dengan semangat berjihad, ribuan muslimin tanpa kenal takut bertempur melawan tentara Belanda dan Inggris di Surabaya pada 10 November 1945. Tanggal itu lalu ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. Pertempuran melawan Belanda dan Inggris itulah satu-satunya jihad fisik (berperang) yang pernah difatwakan oleh jumhur ulama Indonesia.

Tanggal 22 Oktober yang menjadi Miqot Zamany atau titik balik meletusnya perang fisik 10 November antara para santri melawan tentara Belanda dan sekutunya yang dahsyat tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan Kepres Nomor 22 Tahun 2015.

Selain itu, peran para Ulama juga sangat besar ketika Indonesia dilanda gejala disintegrasi bangsa. Tepatnya pada pertengahan bulan Ramadhan tahun 1948, Presiden Pertama Republik Indonesia Ir Soekarno, mendapatkan solusi konflik dari KH Wahab Chasbullah dengan menyelenggarakan silaturahim atau lebih dikenal dengan sebutan halal bihalal yang hingga kini masih digunakan oleh umat Islam di Indonesia sampai sekarang.

Beri Lencana Jer Basuki Mawa Beya Kategori Emas

Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut memberikan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas kepada Alm KH Abdul Wahab Chasbullah (pencipta lagu Syubbanul Wathan), yang diterima oleh Nyai Hj Mahfudhoh Abdul Wahab Chasbullah. Kemudian Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas kepada juga diberikan kepada Alm KH Ali Manshur Shiddiq (pencipta Syair Sholawat Badar) yang diterima oleh Gus Saiful Islam Ali Manshur.

Selain itu, turut diserahkan pula penghargaan kepada juara lomba Inovasi Bisnis Entrepreneur kategori santri junior dan senior. Untuk kategori santri junior di antaranya Juara 1 diraih Ceviera Jihan Maulidia dan Nur Imtinan Raudhatus Shafiyah dari Ponpes Modern Al-Rifaie 2 Malang dengan inovasi Sabun Cuci Piring "MOVE CLEAN".

Juara 2 diraih Nuril Iklimah dari Ponpes Al-Yasini Pasuruan dengan inovasi Kulit Buah Kapuk dan Daun Lobak Solusi untuk penyakit Myo pada udang. Serta juara 3 diraih M Ghofur Rofiq Amanu dan M Hidayat Nur Tsalis dari Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto dengan inovasi Smart Stove.

Kemudian untuk kategori Santri Senior di antaranya Juara 1 diraih oleh Siti Dzurriyati dan Putri Nadia Anggraita dari Ponpes Daarussalaam Madiun dengan inovasi Simple Calligraphy Gift, Juara 2 diraih Aprillia Widyaninh Tyas dari Ponpes Bani Syihab Malang dengan inovasi Decoupage, dan juara 3 diraih M Andryan Wahyu Saputra dari Ponpes Al-Islam Malang dengan inovasi Platform Budidayaku.

Turut hadir jajaran Forkopimda Provinsi Jatim, pengasuh Ponpes di Jatim, pimpinan organisasi keagamaan Islam, Pimpinan Wilayah NU, Muhammadiyah dan LDII Jatim, serta Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved