Mengenal Sosok Ayu Kayla, Motivator Lapas dan Rutan yang 'Kecanduan' Memotivasi Orang
Mengenal sosok Ayu Kayla, motivator lapas dan rutan yang 'kecanduan' berikan motivasi orang lain. Telah beri dampingan psikologis pada ribuan kasus.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ayu Kayla (36), motivator khusus lembaga pemasyarakatan (lapas) mengaku kecanduan memberikan motivasi pada para warga binaan.
Ia yang terjun sebagai motivator di lapas dan rutan atau rumah tahanan sejak tahun 2004 telah memberikan dampingan psikologis pada ribuan kasus.
Mulanya, perempuan kelahiran 1985 ini tidak langsung terjun menjadi motivator. Ia mengawali karier dengan bekerja di bidang manajemen suatu perusahaan.
"Dari kerja itu sering ketemu dengan klien. Banyak juga menemui klien yang bermasalah dan kerap memberi solusi. Ternyata di dunia kerja, usia tidak dilihat. Tapi bagaimana pengalaman dan pola pikir," ujar Kayla, Minggu (7/11/2021).
Perempuan asal Bekasi ini menuturkan, karena ia sering memberi solusi dari permasalahan yang dihadapi klien, ia mulai menemukan hal yang disukai.
Banyak yang kemudian datang padanya untuk sharing atau sekadar meminta pendapat terhadap masalah yang tengah dihadapi.
"Lama kelamaan saya mulai menemukan passion ketika memotivasi seseorang. Kemudian saya coba mempelajari lebih dalam lagi bidang ini. Bagaimana bisa memberikan dampingan psikologis," jelasnya.
Ayu Kayla kemudian menemukan fakta bahwa di lapas maupun rutan kala itu belum ada motivator yang masuk. Padahal menurutnya, dampingan psikologis melalui hadirnya motivator sangat penting dalam pemulihan mental warga binaan.
Baca juga: Hobi Berpuisi Sejak Sekolah, Motivator Ayu Kayla Akan Segera Terbitkan Buku Antologi
"Terutama para pengguna narkotika. Mereka harus diberikan pemahaman dan motivasi yang kuat. Supaya ketika keluar tidak menggunakan lagi. Bahayanya kan ada yang keluar justru jadi pengedar. Hadirnya kita sebagai motivator untuk mencegah itu," katanya.
Salah satu upaya motivasi yang dilakukannya adalah berusaha menumbuhkan kembali rasa percaya diri para narapidana (napi).
Mereka yang masuk jeruji besi banyak yang kehilangan kepercayaan diri ketika sudah keluar. Karena, banyak napi yang menganggap masyarakat tidak bisa menerima kehadiran mereka lagi.
"Dalam sesi motivasi para napi diajak bagaimana harusnya bersikap di lingkungannya saat sudah keluar nanti. Supaya kepercayaan diri mereka tetap kuat dan bisa melanjutkan hidup dengan baik," ungkapnya.
Menurutnya, para penghuni lapas memang seharusnya dibina, tak hanya dipenjara. Sesuai dengan namanya, yakni warga binaan.
Ayu Kayla mengaku sudah banyak memotivasi para warga binaan dari berbagai latar belakang tindak kriminal. Mulai dari penyalahgunaan narkoba, tindak asusila, pencurian, korupsi bahkan pembunuhan.