Berita Kota Madiun
Ada 13 Titik Rawan Banjir, PT KAI Daop 7 Madiun Siagakan AMUS dan Tim Reaksi Cepat Flying Gank
Ada belasan titik rawan banjir, PT KAI Daop 7 Madiun siagakan AMUS dan Tim Reaksi Cepat Flying Gank untuk menjaga keandalan perjalanan kereta api.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Memasuki musim penghujan dengan intensitas yang tinggi di beberapa wilayah, PT KAI Daop 7 Madiun menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS).
AMUS diletakkan di 13 titik, sehingga dapat menjangkau lokasi yang rawan terjadi hambatan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, amblesan dan tanah longsor.
"AMUS ini terdiri dari batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat penambat rel dan alat siaga lainnya," kata Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, Rabu (10/11/2021).
13 titik AMUS tersebut berada di pengawasan Stasiun Walikukun, Ngawi, Magetan, Madiun, Caruban, Bagor, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Sumobito, Kediri, Tulungagung, dan Blitar.
Selain AMUS, Daop 7 Madiun juga menyiapkan tim reaksi cepat Flying Gank untuk menjaga keandalan perjalanan kereta api.
Tim ini akan melakukan pemeriksaan rutin jalur KA untuk mengantisipasi gangguan alam.
Selain itu, tim reaksi cepat Flying Gank ini juga bertugas untuk meminimalisir risiko dan mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu terdapat dampak dari cuaca ekstrem pada operasional KA.
"Tenaga Flying Gank disiagakan 24 jam apabila terjadi rintang jalan ataupun peristiwa luar biasa hebat," jelas Ixfan.
Baca juga: Sambut Hari Pahlawan, KAI Gratiskan Guru, Nakes, dan Veteran Naik Kereta Api, Begini Caranya
Ixfan mengatakan, saat ini setidaknya terdapat 13 titik rawan banjir yang memiliki potensi luapan air di wilayah Daop 7 Madiun, di antaranya:
1. BH 134, Km. 212+972 antara Stasiun Walikukun – Kedungbanteng
2. BH 80, Km. 193+142 antara Stasiun Ngawi – Kedunggalar
3. BH 444, Km. 166+459 antara Stasiun Madiun – Magetan
4. BH 340, Km. 136+380 antara Stasiun Bagor – Saradan
5. BH 289, Km. 109+718 antara Stasiun Baron – Sukomoro