Menu Diet
7 Kebiasaan Sarapan Bantu Sukseskan Diet Menurut Ahli Gizi, Badan Jadi Lebih Sehat
Menu sarapan merupakan menu yang penting dalam diet menurunkan berat badan. Berikut 7 kebiasaan sarapan bantu diet.
TRIBUNJATIM.COM - Menu sarapan merupakan menu yang penting dalam diet menurunkan berat badan.
Melansir Kompas.com, Jumat (19/11/2021), berikut 7 kebiasaan sarapan bantu diet dan badan menjadi sehat.
Seperti apa? berikut penjelasannya.
Baca juga: 3 Kebiasaan Minum yang Bantu Diet Turunkan Berat Badan ala Ahli Nutrisi, Bikin Cepat Bakar Lemak
1. Berfokus pada protein
Protein penting untuk banyak alasan, tetapi dalam kaitannya dengan penurunan berat badan, protein memastikan perut kita merasa kenyang lebih lama.
Artinya, dengan mengonsumsi protein saat sarapan, kita tidak akan segera tergoda meraih camilan atau mengidam makanan secara berlebihan setelah selesai makan.
"Faktanya, protein adalah makronutrien utama untuk rasa kenyang yang berarti makan sarapan kaya protein adalah cara terbaik untuk memulai kebiasaan makan kita hari ini," kata ahli gizi dan celebrity chef, Serena Poon.
"Bahkan, tindakan sederhana makan protein dapat membakar kalori," ujar dia.
Karena protein memiliki efek termis yang lebih tinggi daripada makronutrien lainnya, tidak heran jika tubuh kita menggunakan lebih banyak energi untuk mencerna makronutrien ini daripada lemak atau karbohidrat.
Untuk memulainya, kita bisa sarapan dengan makanan yang kaya protein seperti telur, sosis, ayam, yogurt, atau keju.
Baca juga: Menu Makan dan Cara Diet Ala Ashanty, Setop Makan di Atas Jam 7 Malam, Boleh Tetap Makan Camilan
2. Makan setelah berolahraga
Kebanyakan orang berpikir mereka perlu makan sebelum berolahraga di pagi hari.
Namun sebenarnya itu tidak benar.
"Kita memiliki banyak simpanan glikogen atau bahan bakar untuk membantu melakukan olahraga sedang selama 30-60 menit dari makan malam sebelumnya," terang seorang ahli fungsional integratif, Dr Heather Moday.
"Ketika kita berolahraga dalam keadaan puasa, kita membakar glikogen yang tersimpan ini, jadi kita lebih cenderung membakar lemak untuk bahan bakar," jelasnya.