Berita Jatim
Polda Jatim Kirim Ratusan Personel ke Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Semeru
200 orang personel telah dikirim Polda Jatim untuk membantu proses evakuasi bencana alam Erupsi Gunung Semeru di Lumajang.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- 200 orang personel telah dikirim Polda Jatim untuk membantu proses evakuasi bencana alam erupsi Gunung Semeru di Lumajang.
Ratusan orang personel dari Satuan Sabhara dan Brimob Polda Jatim itu, telah diberangkatkan sejak Sabtu (4/12/2021) kemarin.
Upaya kedaruratan tersebut, dilakukan berapa jam pasca erupsi Gunung Semeru terjadi.
Selain itu, Polda Jatim juga mengirim tenaga kesehatan (Nakes) dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Nakes) ke area evakuasi dan pengungsian di lokasi tersebut.
"Terkait mitigasinya, tugas kami dari Polda Jatim, adalah membackup BPBD. Ada beberapa titik yang harus dilaksanakan khususnya dalam hal evakuasi," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko saat dihubungi TribunJatim.com, Minggu (5/12/2021).
Rencananya, ungkap Gatot, pihaknya bakal mengirim sejumlah personel lagi untuk mempercepat proses evakuasi dan pencarian terhadap korban yang masih dikabarkan hilang.
"Rencananya akan dikirim lagi, sesuai kebutuhan yang diminta oleh dari BPBD Lumajang," jelasnya.
Selain mengerahkan pasukan untuk proses evakuasi dan pencarian korban. Gatot menambahkan, pihak Ditlantas Polda Jatim juga mengerahkan personel, termasuk berkoordinasi dengan pihak satlantas polres terkait untuk melakukan proses rekayasa lalu lintas jalur kawasan Kabupaten Lumajang.
Berdasarkan catatan Satlantas Polres Lumajang, mengenai rekayasa lalu lintas di ruas jalan sekitar Gunung Semeru yang terdampak erupsi.
Semua kendaraan dari arah Malang menuju Lumajang dialihkan untuk kembali lewat Probolinggo. Karena jembatan perak penghubung Pronojiwo dan Candipuro, ambruk dihantam lahar.
Kemudian, semua kendaraan dari arah Jember yang melintas di kawasan Yosowilangun dan Jatiroto untuk tujuan Malang, akan dialihkan lewat Probolinggo.
Lalu, semua kendaraan dari arah Probolinggo tujuan Malang, akan diarahkan untuk putar balik.
Mekanisme serupa juga akan diterapkan untuk kendaraan dari arah Senduro atau Lumajang-Poncokusumo Kabupaten Malang, atau arah sebaliknya.
"Kemudian dari Ditlantas juga dikirim terkait pengalihan arus penyekatan dan pemetaan (mapping). Kami juga berkoordinasi terus dengan stakeholder penanganan bencana ini," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mencatat, sejumlah korban terdampak peristiwa bencana alam Erupsi Gunung Semeru Lumajang, sejak Sabtu (4/12/2021).
Korban mencapai 69 orang luka-luka, 13 orang meninggal dunia, 9 orang masih dalam pendataan, cek validasi dan informasi, 5.205 jiwa terdampak masih dalam pendataan.
Rinciannya, Kecamatan Pronojiwo 12 orang luka-luka, 2 orang meninggal dunia. Mereka diketahui bernama Poniyem (50), dan Bawon Triono (33). Sementara korban luka luka adalah Yatifa, Luluk, dan Edy, ketiganya dibawa ke RSDH.
Kemudian Kecamatan Candipuro 57 orang luka-luka. Serta 3 orang meninggal dunia yang terdiri dari Dafa (14), Siti (40), dan Besut (50).
Kemudian, hari kedua pascaerupsi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menginginkan dua kepala daerah Lumajang dan Malang saling menguatkan untuk penanganan bencana.
Termasuk, segera membangun Jembatan Piket Nol yang putus akibat erupsi. Mengingat jembatan itu merupakan jalur alternatif menuju Lumajang-Malang.
Selain Gubernur Khofifah, Menteri Sosial Tri Rismaharini juga menyampaikan hasil monitoringnya. Bahwa lapangan di Desa Penanganggal menjadi lokasi yang paling aman untuk mengamankan diri ancaman erupsi susulan.
"Menurut PVMBG masih akan ada potensi semburan jadi kita harus prepare yang teraman. Nanti akan kami kirimkan 20 tenda kalau warga mau menemukan," ujarnya mantan Walikota Surabaya itu, saat meninjau lokasi, Minggu (5/12/2021).