Berita Malang
Empat Hari Lalu Masih Rp30 Ribu, Harga Cabai Rawit di Kota Malang Kini Tembus Rp60.000, Ini Sebabnya
Harga cabai rawit di Kota Malang terus melonjak naik jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Harga cabai rawit di Kota Malang terus melonjak naik jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Berdasarkan pantauan Surya (Tribun Jatim Network) di Pasar Kebalen Kota Malang, harga cabai rawit kini tembus hingga Rp 60.000 per Kilogram.
Kenaikan ini terjadi sejak empat hari lalu, di mana harga cabai rawit terus mengalami kenaikan setiap harinya.
"Empat hari kemarin harga cabai rawit Rp 30 ribu, kemudian terus naik hingga mencapai Rp 60 ribu per kilogram," ucap Sukasmih, pedagang bahan komoditi di Pasar Kebalen kepada Tribun Jatim Network, Kamis (9/12).
Terus meroketnya harga cabai rawit ini juga diiringi dengan kenaikan harga cabai rawit hijau yang mencapai Rp 60 ribu per kilogram.
Baca juga: Seminggu Harga Cabai Rawit di Kota Blitar Naik Tiga Kali, Dari Rp 16 Ribu Kini Tembus Segini
Sejumlah komoditi lainnya yang juga ikut naik ialah bawang putih, bawang merah, hingga cabai merah besar.
"Saya ini belinya di Pasar Induk Gadang, terus saya jual lagi. Cabai rawit ini tiap hari mengalami kenaikan hingga Rp 10 ribu," terangnya.
Harga jual cabai rawit yang mengalami lonjakan ini digadang-gadang imbas dari intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Teman Makan Gorengan Tak Lagi Murah, Harga Cabai Hijau Bikin Pedagang di Tulungagung Puyeng
Hal ini membuat hasil panen di kalangan petani menjadi berkurang, dan kualitas cabai rawit juga kurang bagus.
Akibat dari melonjaknya harga cabai rawit ini membuat daya beli masyarakat juga ikut berkurang.
Sukasmih hanya bisa menjual tiga kilogram sehari, dari biasanya yang bisa menjual hingga lima kilogram.
"Kalau mau Nataru ini biasanya semua mulai naik. Termasuk minyak goreng curah ini per kilogramnya Rp 20 ribu dan gak turun-turun dari bulan lalu," tandasnya.