Gunung Semeru Erupsi
Suhu Abu Vulkanik Masih Sangat Panas, Tim SAR Kembali Nihil Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru
Suhu abu vulkanik masih sangat panas, Tim SAR gabungan kembali nihil evakuasi korban erupsi Gunung Semeru. Belum ada tambahan korban ditemukan.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Tim SAR gabungan terus melakukan upaya pencarian korban erupsi Gunung Semeru menjelang satu hari masa operasi berakhir, Rabu (15/12/2021).
Kali ini, skenario pencarian korban difokuskan pada dua sektor. Pertama aliran lahar di Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Kemudian area tambang milik H Satuhan di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Tim penyelamat banyak dikerahkan di area tambang milik H Satuhan. Sebab, hari sebelumnya ditemukan 7 ekskavator area perkebunan dekat area tambang. Tim SAR gabungan meyakini banyak korban terjebak di lokasi itu.
Akan tetapi, proses penyisiran di dua kawasan itu masih belum membuahkan hasil.
Di Curah Kobokan, tim penyelamat ditarik mundur karena di kawasan tersebut dilanda hujan deras.
Sedangkan di area tambang milik H Satuhan, Tim SAR gabungan belum berhasil mengidentifikasi titik pasti lokasi para korban. Sebab, gundukan abu vulkanik terlalu tebal. Bahkan, anjing pelacak K-9 juga kesulitan menyisir keberadaan lokasi korban.
H Satuhan menyebut, pasca erupsi Gunung Semeru, ada 17 orang hilang di lahan pertambangannya. Sebanyak 7 orang merupakan anggota keluarganya, sedangkan 10 orang lain ialah karyawannya.
Soal penemuan 7 ekskavator di lahan pertanian dekat area tambangnya, ia meyakini ketika Gunung Semeru erupsi, para korban sudah berusaha lari menyelamatkan diri. Sebab, pekerja tambang sempat menerima informasi banjir lahar datang.
Namun, tak disangka material lava yang jatuh dari atas Gunung Semeru menerjang lahan pertanian dekat area tambang. Laju lava lebih cepat menerjang daratan, ketimbang pelarian para korban. Diduga mereka terjebak tak bisa menyelamatkan diri, lalu terkubur dalam gundukan lava setebal 5 meter lebih.
"Saya lihat dari kantor stockpile yang jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi penemuan ekskavator karyawan, saya teriak-teriak melambaikan tangan. Tapi dari atas lavanya datang sangat cepat," kata H Satuhan, Rabu (15/12/2021).
Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Basarnas Jawa Timur, I Wayan Suyatna mengakui, pihaknya kesulitan menyisir lokasi korban di tambang milik H Satuhan, sebab suhu sedimentasi abu vulkanik di sana masih sangat panas.
Baca juga: Gerah, Siswa Korban Erupsi Semeru Tak Betah Ikuti Sekolah Darurat, Dinas Pendidikan Cari Solusi
Pihaknya sekarang hanya bisa mengeruk gundukan lava menggunakan ekskavator. Kemudian, lava yang telah dikeruk disemprot air oleh mobil pemadam. Namun, sampai jam operasional SAR berakhir, belum ada korban yang ditemukan.
"Tapi yang terpenting semua lokasi yang dicurigai ada korban sudah berhasil kami sisir, tinggal besok melanjutkan proses pencarian di hari terakhir," ujar I Wayan Suyatna.
Menurut I Wayan Suyatna, pihaknya akan terus berusaha semaksimal mungkin dalam operasi pencarian tersebut. Tim SAR gabungan esok hari akan melakukan penggalian secara manual di lokasi-lokasi yang sudah dikeruk menggunakan alat berat.
"Kalau kondisi sudah dingin, kami berani cangkul. Karena prinsip rekan-rekan di lapangan keselamatan yang diutamakan. Kami tujuannya penyelamatan jangan sampai kita yang diselamatkan," pungkasnya.