Berita Malang
100 Personel Gabungan Kawal Demo FRI-WP dan AMP, Berjalan Aman dan Kondusif
Aksi massa sekitar 35 orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) Komite Kota Malang
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Januar
Laporan wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Aksi massa sekitar 35 orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) Komite Kota Malang menggelar unjuk rasa, Minggu (19/12/2021).
Aksi massa bergerak dari Jalan Semeru sekitar pukul 10.55 WIB. Kemudian, mereka menuju ke perempatan Jalan Semeru dan Jalan Kahuripan (perempatan Rajabali) untuk berorasi.
Usai dari perempatan Rajabali, massa aksi bergerak ke depan Polresta Malang Kota sekitar pukul 12.02 WIB untuk melakukan orasi.
Baca juga: Cerita Suku Wanita Amazon yang Hidup Tanpa Pria, Cara Mereka Bisa Hamil & Punya Anak Terkuak
Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan mengatakan, sebanyak 100 personel gabungan diterjunkan untuk melakukan pengamanan kegiatan tersebut.
"Pengamanan kurang lebih satu SSK, atau kurang lebih 100 personel gabungan. Para personel itu kita sebar di beberapa titik, seperti di Simpang Empat ITN, Stadion Gajayana, Simpang Empat Rajabali, dan Polresta Malang Kota," ujarnya kepada TribunJatim.com
Dirinya menjelaskan, bahwa aksi demo itu berjalan aman dan kondusif. Serta tidak mengganggu arus lalu lintas di sekitar lokasi aksi demo.
Sekitar pukul 13.45 WIB, usai berorasi di depan Polresta Malang Kota, massa aksi kemudian membubarkan diri. Untuk kemudian kembali ke tempatnya masing masing.
"Aksi demo berlangsung aman dan tertib, serta tidak menggangu arus lintas. Selain itu, mereka tidak melakukan tindakan yang mengarah ke pelanggaran hukum atau tindakan anarkis," tandasnya.
Sementara itu dari pantauan TribunJatim.com, massa aksi membentangkan spanduk orasi dan menuntut beberapa hal.
Terlihat dalam spanduk orasi tersebut, tertulis massa menuntut untuk menutup Freeport dan memberikan hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi bangsa Papua.
Kumpulan berita Malang terkini