Menu Diet
Intip Menu Diet Dukan yang Diikuti Kate Middleton, Cara Langsing Menyenangkan, Populer di Perancis
Mengintip 4 fase menu diet Dukan yang diikuti oleh Kate Middleton. Cara menurunkan berat badan menyenangkan yang sempat populer di Perancis.
Sekitar seminggu kita hanya boleh mengonsumsi protein seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, seafood, dan hasil olahan susu bebas lemak, seperti keju cottage atau yoghurt tawar.

Dianjurkan minum 3 liter air putih per hari. Boleh minum teh dan kopi tanpa gula. Makanan harus dipanggang atau dibakar.
Telur rebus, putihnya boleh dikonsumsi sesukanya, tetapi kuningnya hanya 3-4 butir per minggu.
Hindari makan bebek, angsa, gorenga, makanan kalengan. Dianjurkan berolahraga cepat 20 menit per hari.
Diet tinggi protein perlu waktu lama dicerna tubuh, dan bisa membakar banyak kalori (30 persen) untuk mencernanya, sementera lemak hanya membakar 12 persen kalori dan karbohidrat hanya 7 persen kalori.
Selain kalori lebih banyak terbakar, protein juga membuat perut kenyang lebih lama, sehingga orang tidak cepat lapar.
Dalam fase yang sangat rendah serat ini, banyak ahli gizi. Karena itu, disarankan mengonsumsi suplemen viamin dan mineral.
2. Fase Sayuran
Mengonsumsi menu tinggi protein ditambah sayuran seperti tomat, bayam, brokoli, timun, daun bawang, seledri, lobak, asparagus, kubis, jamur, terung, cabai.
Wortel dan bit boleh dikonsumsi dalam porsi sedang. Sayuran ini boleh disantap segar atau direbus/dikukus.
Baca juga: Jenis Sayuran yang Cocok untuk Menu Diet, Sayuran Matang atau Mentah? Ini Plus Minus & Kandungannya

Hindari: makanan sumber tepung (nasi, kentang, jagung, kacang polong, alpukat, dll), gula, minyak, lemak. Dianjurkan mengonsumsi dua sendok makan oat setiap hari dan jalan cepat 25-30 menit per hari.
Fase ini dilakukan hingga mencapai berat badan yang diidamkan, tetapi turunnya berat badan sebaiknya maksimal 1 kg per minggu saja.
3. Fase Konsilidasi
Setelah tercapai berat ideal, kita boleh kembali ke pola makan normal, tetapi dilakukan secara perlahan untuk menghindari munculnya efek yo-yo.
Perkenalkan kembali makanan yang sebelumnya dihindari, seperti roti, mi, nasi, dll.