Berita Surabaya
Omzet Harian Pedagang UMKM di Tunjungan Romansa Surabaya Bisa Tembus Rp1 Juta per Hari
Masyarakat Kota Surabaya menyambut antusias pembukaan Tunjungan Romansa di Jalan Tunjungan. Hal ini pun berdampak dengan tingginya omset pedagang UMKM
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Masyarakat Kota Surabaya menyambut antusias pembukaan Tunjungan Romansa di Jalan Tunjungan. Hal ini pun berdampak dengan tingginya omzet pedagang UMKM di kawasan ini.
Berdasarkan penjelasan Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, total transaksi yang tercatat mencapai Rp275,325 juta. Ini merupakan akumulasi pedagang UMKM yang mendapat fasilitas oleh Pemkot Surabaya sehingga telah terkurasi.
"Mereka yang berjualan di sini adalah para UMKM binaan Pemkot Surabaya. Mereka telah mempunyai legalitas," kata Wiwiek di Surabaya, Sabtu (25/12/2021).
Ia menjelaskan, bahwa selain meningkatkan pendapatan pedagang, acara ini juga menjadi objek pemasaran UMKM. Sehingga, masyarakat akan semakin mengenal produk UMKM di Surabaya.
Sebab, pengunjung yang datang bukan hanya dari berbagai kelompok umur ini juga memanfaatkan kuliner di kawasan ini. Ini dilakukan di samping menikmati pentas kesenian atau sekadar berfoto di sejumlah kawasan ini.
UMKM yang berjualan di sini juga tanpa pungutan biaya. Namun, mereka harus berganti dengan UMKM lainnya tiap dua pekan sekali.
"Para pedagang berjualan bergantian tiap dua minggu sekali, total ada 18 pedagang tiap minggu dan setiap hari buka,” lanjut Wiwiek.
Satu di antara pedagang di Tunjungan Romansa, Uus mengaku mendapatkan penghasilan minimal Rp500 ribu per hari.
"Untuk kalau hari tertentu seperti weekend bisa mencapai Rp 5 juta lebih," ungkap Uus yang juga pemilik UMKM De'nil Pudding.
Setiap harinya, Uus membuka lapak dagangannya pukul 15.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Namun, tidak sedikit para pengunjung yang mendatangi lapaknya di atas pukul 21.00 WIB, alhasil dia biasa menutup lapak dagangannya hingga pukul 21.30 WIB.
"Kalau untuk seminggu apabila dikalkulasikan bisa mencapai Rp 10 juta. Kalau jam-jam ramai ini tidak tentu, kadang pengunjung ramai membeli habis magrib, kadang baru buka sudah antri," terang dia.
Dengan adanya fasilitas berjualan secara gratis di kawasan wisata Jalan Tunjungan, dia menyambut baik. Sebab, program besutan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ini ikut membantu mengenalkan UMKM yang ada di Kota Surabaya.
"Alhamdulillah, ini sangat membantu. Terima kasih kepada Pak Eri (Wali Kota Surabaya) sudah memberikan kesempatan untuk kami melalui program ini," ucap dia.
Senada dengan Uus, para pelaku UMKM yang lainnya, yakni Mila juga tak mau kalah. "Untuk omzet pada akhir pekan bisa mencapai Rp 1 juta per harinya," kata Mia yang berjualan Pecel Semanggi ini.
Ia tak menyangka omzetnya begitu besar. "Untuk hari biasa saja bisa mencapai Rp500-750 ribu," terang dia.