Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Akhirnya 5 Bulan Ditunggu, Sudah Rilis Sketsa Pelaku Kasus Subang, Polisi: Kesulitan Sangat Tinggi
Nyaris selama 5 bulan lamanya ditunggu, akhirnya kini polisi berhasil merilis sketsa wajah dan fisik pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Yani mengatakan, terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak lima kali, kemudian autopsi dua kali.
Baca juga: Kini Yoris dan Danu Tak Bisa Asal Bicara Soal Kasus Subang, Kuasa Hukum Khawatir: Khusyuk Berdoa
"Pemeriksaan saksi-saksi total sudah 69 saksi, 15 di antaranya saksi dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas dan 32 saksi untuk menetukan alibi, sedangkan 11 saksi lainnya tidak berhubungan dengan peristiwa, tapi diambil keterangannya," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan saksi ahli sebanyak tujuh orang, termasuk melakukan analisa CCTV.
"Analisa CCTV kurang lebih 40-50 titik yang diambil sepanjang 50 kilometer," katanya.

Dikatakan Yani, kasus Subang ini tingkat kesulitannya sangat tinggi dan hingga saat ini penyidik belum mendapat dua alat bukti untuk perkara ini.
"Kenapa kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti," ucapnya.
Dari foto tersebut ada sejumlah ciri, seperti berambut pendek.
Baca juga: Peran Danu dalam Kasus Subang hingga Berpotensi Jadi Tersangka karena Ini, Kuasa Hukum: Tunggu Dulu!
Pria terduga pelaku pembunuhan itu terlihat mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna dongker, dengan gaya rambut pendek berponi.
Disebut untuk ciri-ciri lengkapnya, pria itu memiliki wajah oval, dagu yang lancip, tinggi badan yang sedang, dan warna kulit yang putih bersih.
Terduga pelaku disebut berasal dari suku Sunda yang kini dikategorikan sebagai (DPO) atau Daftar Pencarian Orang.
Ia menambahkan bahwa polisi memiliki target untuk mengungkap kasus ini di awal tahun 2022.
Pihaknya pun meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar kasus rumit ini segera selesai.
"Kenapa kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti."
"Untuk kejadian di Subang, mohon doanya target saya awal tahun ini penyidik sedang mengumpulkan fakta-faktanya. Mohon kesabarannya, saya berkomitmen terhadap kasus ini," tandasnya, dikutip dari Tribunnews Bogor.com.

Untuk diketahui bahwa kasus ini terjadi sejak tanggal 18 Agustus 2021.