Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Varian Omicron Sudah Masuk Jatim, Pemkot Malang Imbau Masyarakat Pakai Masker saat Beraktivitas

Pemerintah Kota Malang mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan rutin memakai masker saat beraktivitas.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Ndaru Wijayanto
SURYA/Didik Mashudi
ILUSTRASI - Lukisan mural bertema edukasi kepada masyarakat untuk memakai masker selama Pandemi Covid di Jl Pemuda Kota Kediri, Rabu (1/9/2021). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan rutin memakai masker saat beraktivitas.

Imbauan ini dilakukan, guna menindaklanjuti, atas temuan varian Covid-19 Omicron, yang beberapa hari kemarin baru terdeteksi di Surabaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan mitigasi dalam menghadapi varian Omicorn ini cukup dilakukan melalui tiga tahap.

Pertama disiplin Protokol Kesehatan dengan 6M, penguatan melalui tracing, tracking dan treatment (3T) dan percepatan vaksinasi.

"Tiga hal pokok ini yang harus tetap dilakukan masyarakat. Karena pandemi masih belum berakhir, meski saat ini kondisinya melandai di Kota Malang," ucap Husnul, Rabu (5/1/2022).

Baca juga: Patroli Prokes ke Cafe dan Pusat Keramaian di Pamekasan, Warga yang Tak Pakai Masker Diperingati

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Malang, saat ini hanya ada empat pasien positif Covid-19 di Kota Malang.

Keempat pasien tersebut terjangkit varian delta Covid-19, yang tiga orang di antaranya menjalani pemantauan di rumah dan satu orang dirawat di RSSA Malang.

"Hingga saat ini belum ada temuan Omicorn di Kota Malang. Jadi belum ada curiga ke varian baru tersebut," terangnya.

Dampak dari melandainya kasus Covid-19 di Kota Malang ini juga membuat Pemkot Malang hingga kini belum mengirimkan spesimen Covid-19 ke Surabaya.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Varian Omicron, Pemkot Mojokerto Siapkan Isoter Khusus

Karena Surabaya telah memiliki alat, guna mendeteksi varian dari virus Covid-19.

dr Husnul mengatakan, tanda-tanda Omicron sebenarnya sudah bisa dideteksi sejak di sini.

Hal ini bisa dilihat dari hasil tes PCR positif dengan CT Value yang rendah di bawah 15.

Kemudian, prolong PCR Positif setelah dua minggu. Hal ini bisa dicek melalui Whole Genome Sequencing (WGS).

Terakhir, ialah mengecek riwayat perjalanan dari penderita yang positif Covid-19.

Mengingat, varian Omicron di Indonesia kebanyakan berasal dari masyarakat yang telah melakukan perjalanan jauh ke luar negeri.

"Sementara ini kami gencar melakukan testing swab, berdasarkan pemetaan kasus aktif dan harian. Karena itu yang menjadi pertimbangan kami untuk melakukan swab antigen dan PCR," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved