Berita Gresik
Antisipasi Banjir di Gresik Selatan, Tahun Ini Pemkab Gresik Keruk Kali Lamong Lebih Awal
Pengerukan sungai Kali Lamong di tahun 2022 akan dimulai lebih awal.Jika di tahun sebelumnya, pengerukan Kali Lamong dilakukan pada triwulan terakhir
Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Pengerukan sungai Kali Lamong di tahun 2022 akan dimulai lebih awal.
Jika di tahun sebelumnya, pengerukan Kali Lamong dilakukan pada triwulan terakhir dengan total panjang 7,1 kilometer, dibantu paguyuban pengusaha di setiap Kecamatan 1,5 kilometer dan BBWS Bengawan Solo 1,5 kilometer.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Ahmad Hadi mengatakan proses normalisasi Kali Lamong tetap berlanjut.
Saat ini beberapa alat berat juga masih di lapangan untuk antisipasi dan standby pada lokasi yang krusial terjadi banjir..
Baca juga: Bantah Punya Ilmu Sirep, Pembobol Lima Rumah di Situbondo Akui Gunakan Ini Saat Beraksi
"Intensitas normalisasi akan ditingkatkan pada saat debit air Kali Lamong sudah berkurang sehingga kerja alat berat akan lebih efektif. estimasi akan mulai dimaksimalkan pada awal triwulan kedua dengan asumsi intensitas curah hujan sudah berkurang," kata Hadi.
Formula pengerukan Kali Lamong masih sama. Pemkab Gresik, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan para paguyuban pengusaha di setiap kecamatan yang dilintasi Kali Lamong kembali berkolaborasi.
Pemkab akan membebaskan lahan, BBWS Bengawan Solo akan melakukan normalisasi dengan membangun tanggul parapet, sedangkan para paguyuban pengusaha akan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengerukan.
"Berkolaborasi dengan stakeholder terkait termasuk dengan aparatur wilayah Kecamatan dan para pengusaha setempat," tambah Hadi.
Penanganan Kali Lamong selama tahun 2021 dilaksanakan secara simultan dan kolaborasi dari banyak stakeholder.
BBWS Bengawan Solo telah membangun kurang lebih 1,5 kilometer tanggul parapet di wilayah Kecamatan Cerme. Pembangunan di lahan yang telah dilakukan pembebasan oleh Pemkab Gresik.
Dinas PUTR Gresik telah melaksanakan normalisasi pengerukan sepanjang kurang lebih 7,1 Kilometer di wilayah Benjeng hingga Balongpanggang.
Kemudian beberapa paguyuban pengusaha di beberapa Kecamatan telah berkontribusi melalui CSR. Dikoordinir oleh pihak Kecamatan untuk melaksanakan pengerukan.
Pengerukan sungai oleh paguyuban perusahaan dengan perkiraan panjang kurang lebih 1,5 Kilometer di wilayah Cerme, Kedamean, Menganti dan Balongpanggang.
Prioritas penanganan Kali Lamong tertuang dalam Perpres 80 tahun 2019. Pemerintah dan perusahaan bersinergi menangani Kali Lamong. Jika sebelumnya CSR untuk bantuan warga terdampak banjir Kali Lamong kali ini diubah menjadi penanganan Kali Lamong. Agar banjir bisa teratasi, masyarakat tidak selalu menjadi korban dampak banjir. (wil)
Kumpulan berita Gresik terkini