Berita Bojonegoro
Korban Salah Tangkap Ngaku Dihubungi Institusi Terkait, Akan Ada Permintaan Maaf di Polsek Babat
Keluarga korban salah tangkap yang dilakukan oleh anggota Polres Lamongan, menyebut akan ada permintaan maaf dari institusi terkait
Penulis: M Sudarsono | Editor: Januar
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Keluarga korban salah tangkap yang dilakukan oleh anggota Polres Lamongan, menyebut akan ada permintaan maaf dari institusi terkait.
Hal itu disampaikan Satriya Galih Wismawan (32), menantu dari korban Andrianto (63) sekaligus suami dari almarhumah Maria Ulfa Dwi Andreani, warga jalan Pattimura, Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro.
"Besok pagi ada permintaan maaf dari oknum polisi pelaku salah tangkap dan konferensi pers," kata Galih dikonfirmasi perkembangan kasus salah tangkap yang dialami mertuanya, Rabu (12/1/2022).
Pria asal Mojokerto itu menjelaskan, untuk lokasi permintaan maaf dan konferensi pers melibatkan Polres Lamongan akan dilakukan di Polsek Babat, Kamis (13/1) pagi.
Informasi tersebut ia terima dari anggota Polres Lamongan yang telah menghubunginya.
Untuk oknum pelaku yang sudah diperiksa propam sementara ada tiga orang, nanti juga akan didatangkan.
Baca juga: Warga Lamongan Heboh, Ular Koros Sepanjang 1,5 Meter Mendadak Muncul, Damkar Langsung Gercep
Disinggung apakah Kapolres yang akan memimpin konferensi pers tersebut, ia belum mengetahui jelas.
"Saya datang bersama mertua yang tak lain korban salah tangkap, untuk jamnya saya minta pagi. Pihak keluarga meminta oknum petugas yang melakukan tindak kekerasan itu meminta maaf langsung, dan Polres Lamongan meminta maaf secara resmi melalui media massa," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Andrianto (63), tak menyangka bakal menjadi korban salah tangkap yang dilakukan oleh anggota polisi.
Padahal warga jalan Pattimura, Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro, saat itu sedang membawa jenazah anak perempuannya dari rumah sakit di Surabaya.
Kisah salah tangkap dan perlakuan kekerasan itupun diceritakan Satriya Galih Wismawan, menantu dari korban.
Galih mengatakan, peristiwa yang menimpa mertuanya itu terjadi saat ia bersama keluarga besarnya sedang berduka, Selasa (28/12/2021).
Istrinya yaitu Maria Ulfa Dwi Andreani, yang merupakan putri dari Andrianto dibawa mobil ambulans dan ada dua mobil pengiring dari Surabaya menuju ke Bojonegoro.
Mertuanya mengemudikan mobil Ertiga mengiringi dari belakang ambulans, yang membawa jenazah putrinya sejak berangkat dari surabaya.