Berita Tuban
Perjuangkan Aspirasi, Buruh di Tuban Blokir Jalur Pantura hingga Bikin Macet
Buruh di Kabupaten Tuban melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokir jalur pantura dan menutup akses Pelabuhan Khusus (Pelsus) perusahaan semen yang
Penulis: M Sudarsono | Editor: Januar
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Sudarsono
TRIBUBJATIM.COM, TUBAN - Buruh di Kabupaten Tuban melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokir jalur pantura dan menutup akses Pelabuhan Khusus (Pelsus) perusahaan semen yang berada di Kecamatan Jenu, Rabu (12/1/2022).
Aksi buruh yang menyasar PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) itu sudah dilakukan beberapa kali.
Ketua FSPMI Tuban, Duraji mengatakan, aksi yang dilakukan bukan berniat untuk memblokade jalur pantura.
Namun justru ingin memperjuangkan aspirasi sebagai bentuk perjuangan para buruh.
"Ada sekitar 1000 anggota buruh yang turun jalan, kami tegaskan tidak berniat menutup jalur pantura, namun lebih kepada nilai perjuangan buruh," terang Duraji kepada wartawan.
Baca juga: Diawali Suara Gemuruh, Lantai Ruang Tunggu Cuci Mobil di Malang Ambrol ke Sungai, Ini Penyebabnya
Aksi buruh yang dimulai sejak pagi hingga sore itu membuat macet jalur pantura. Setidaknya, jalur map terpantau merah dari arah Tuban Kota telah sampai di Kawasan Jati Peteng, siang.
Petugas Satlantas Polres Tuban juga terus mengatur lalu lintas, agar beberapa kendaraan masih bisa melanjutkan perjalanan ke arah Semarang.
Waka Polres Tuban, Kompol Priyanto menyatakan, aksi yang digelar buruh berjalan dengan aman dan damai meskipun pagi tadi sempat menutup akses jalur nasional.
"Blokir jalan hanya sebentar saja, setelah koordinasi yang dilakukan oleh anggota. Alhamdulillah demo berjalan dengan aman dan kondusif," ujarnya.
Perwira menengah itu menjelaskan, ada 500 personil yang diterjunkan dalam pengamanan aksi tersebut.
Rinciannya, 300 dari Polres Tuban, 100 personil bantuan dari Brimob Polda Jatim, dan sisanya bantuan dari Polres Lamongan.
Dua titik menjadi fokus pengamanan polisi, yakni di Gedung DPRD yang tadi digunakan untuk Hearing perwakilan pekerja dan kawasan pintu masuk Pelabuhan Khusus Semen Gresik.
"Dua titik jadi fokus pengamanan kita dalam mengawal aksi buruh, hingga unjuk rasa berjalan kondusif," pungkasnya.
Sekadar diketahui, aksi yang dilakukan buruh ini menuntut PT IKSG dan pemenang Vendor PT Swabina Gatra, agar menaikan uang makan dan tunjungan kerja dalam kontrak baru.
Dari semula Rp 10.500, menjadi Rp 12.000. Sedangkan untuk tunjangan kerja dari Rp 50 ribu menjadi Rp 60 ribu.
Lalu tuntutan pokok tentang istirahat antara jam kerja, yang semula istirahat secara bersama-sama akan dirubah bergantian atau bergilir.(nok)
Kumpulan berita Tuban terkini