Info Sehat
Ketahui 4 Hal Penting Sebelum Egg Freezing Seperti yang Dilakukan Luna Maya, Cek Prosedur dan Risiko
Belakangan ini egg freezing menjadi sorotan. Apalagi setelah adanya pengakuan dari sosok artis terkenal yakni Luna Maya. Bagaimana risikonya?
Dokter juga akan melakukan tes darah teratur untuk melihat efek dari perawatan hormon.
Serta akan diminta melakukan USG untuk mendeteksi ovulasi dan perkembangan sel telur.
Baca juga: Mengenal Program Bayi Tabung, Solusi Pasangan yang Ingin Punya Bayi Kembar dan Pilih Jenis Kelamin
Prosedur egg freezing
Dokter nantinya akan memasukkan jarum pada folikel ovarium untuk mendapatkan sel telur yang telah matang. Dalam prosesnya dokter akan memantau melalui ultrasound.
Namun jika tak terlihat, maka akan dilakukan operasi perut untuk mengangkatnya.
Setelah sel telur diambil selanjutnya pembekuan dilakukan secepat mungkin.
Dokter menyuntikkan larutan khusus ke dalam sel telur sebelum membekukan guna mengatasi kristal es rusak akibat sel-sel telur yang penuh dengan air.
Nantinya ketika seseorang yang telah siap untuk memiliki bayi maka sel telur yang dibekukan akan dibuahi di laboratorium menggunakan sperma dari pasangan.
Jika prosedur berhasil maka sel telur berkembang menjadi embrio yang mengalami implantasi di rahim wanita beberapa hari kemudian.
Baca juga: Apa Itu Florona? Kasus Pertama Terdeteksi di Israel, Simak Gejala, Tingkat Keparahan & Cara Mencegah
Faktor-faktor keberhasilan egg freezing
Data kehamilan dari egg freezing bervariasi. American Society for Reproductive Medicine (ASRM) memperkirakan bahwa 2–12 persen sel telur beku berkembang menjadi kehamilan hidup untuk wanita di bawah usia 38 tahun.
Faktor-faktor penentu egg freezing berhasil digunakan seseorang untuk mendapatkan bayi di masa yang akan datang yakni:
- Usia saat membekukan sel telur: wanita yang lebih muda cenderung menghasilkan lebih banyak sel telur yang lebih baik
- Usia saat pencairan sel telur dan IVF (bayi tabung): wanita lebih muda lebih mungkin memiliki kehamilan sukses
- Kualitas sperma: sperma yang sehat lebih mungkin menghasilkan embrio yang sehat dan kehamilan yang sukses