Berita Kabupaten Malang
Pelaku Alami Gangguan Jiwa Berat, Proses Hukum Anak Bunuh Ayah di Malang Tetap Berlanjut
Meski pelaku alami gangguan jiwa berat, proses hukum anak bunuh ayah di Malang tetap dilanjutkan polisi.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Hudi, pelaku pembunuhan ayah kandung di Kabupaten Malang dinyatakan mengalami gangguan jiwa berat.
Hudi merupakan pelaku pembunuhan Suradi yang tak lain adalah ayah kandungnya, di Dusun Krajan, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Meski begitu, proses hukum pelaku pembunuhan tersebut tetap dilanjutkan oleh kepolisian.
"Hasil pemeriksaan dari rumah sakit sudah keluar, dokter mengatakan yang bersangkutan mengalami gangguang jiwa berat. Proses hukum kami lanjutkan, setelah ini gelar perkara di Polres Malang. Pasal yang disangkakan Pasal 340 tentang pembunuhan," ujar Kasatreskrim Polres Malang, AKP Donny Kristian Baralangi ketika dikonfimasi, Kamis (20/1/2022).
Baca juga: Gelagat Aneh Pria di Malang Sebelum Sabet Leher Ayah dengan Celurit dan Tebas Kakak yang Tunawicara
AKP Donny Kristian Baralangi mengatakan, saksi kunci dalam kasus ini mengaku menyaksikan langsung Hudi membacok Suradi (65) dengan senjata tajam celurit.
"Terduga pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Beberapa alat bukti, baik hasil visum dan autopsi yang kami ajukan ke rumah sakit. Juga ada saksi yang melihat langsung perbuatan tersebut," beber AKP Donny Kristian Baralangi.
AKP Donny Kristian Baralangi menerangkan, pelaku kini masih ditempatkan di ruang tahanan Polsek Dampit.
"Sementara terduga pelaku masih belum bisa kami mintai keterangan. Dengan berbagai metode pun yang bersangkutan belum bisa berbicara sama sekali. Saat ini ditempatkan di Polsek Dampit," tutupnya.
Sebelumnya, Suradi, pria asal Dusun Krajan, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, tewas dibacok anaknya sendiri yang bernama Hudi (37), Rabu (5/1/2022).
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada pukul 07:00 WIB.
Saat itu, pelaku marah-marah dengan membawa celurit. Senjata tajam tersebut akhirnya ditebaskan ke bagian leher belakang korban hingga akhirnya tewas.
Aksi kejam Hudi sebenernya sempat disaksikan oleh Ponimi yang merupakan kakak kandung Hudi.
Karena emosi yang meledak-ledak, Hudi juga menebas bagian tubuh kakaknya dengan celurit.
Beruntung Ponimi berhasil kabur menyelamatkan diri.