Berita Kota Batu
Serunya Keliling Museum Satwa Secara Virtual, Cukup Pakai Kacamata VR Seolah Berada di Lokasi
Di masa pandemi saat ini, masyarakat harus beradaptasi dengan dunia digital. Kegiatan tatap muka langsung mulai dikurangi seperti di sekolah maupun ka
Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
Ia berpendapat, saat ini eranya serba digital, pun kegiatan mahasiswa banyak dilakukan secara digital.
“Apapun kegiatan mahasiswa di Binus Malang, dasarnya digital. Kami mengharapkan mahasiswa yang kuliah di sini, dapat mengaplikasikan ke dunia digital nantinya. Yang kami harapkan juga, mahasiswa sudah siap ke era digital. Jadi sistem di Binus, mulai dari absensi, sudah digital. Sehingga ketika lukis mereka sudah akrab,” ujarnya.
Ia berharap, apa yang telah dibuat oleh para mahasiswanya ini dapat dikembangkan di kemudian hari. Dengan begitu, maka semakin banyak orang berkesempatan menikmati wisata.
“Karena setiap orang berhak mendapatkan hiburan dan berwisata. Selamat untuk anak-anak yang sudah berkarya,” ujarnya.
Marketing dan Publik Relation Jawa Timur Park (JTP) Group, Yokka Rhismadora menanggapi positif hadirnya karya mahasiswa di Museum Satwa yang berada satu kompleks dengan JTP 2.
Menurutnya, dengan adanya fasilitas wisata virtual tersebut, dapat menjadi stimulus agar orang datang langsung ke lokasi.
“Justru ini menjadi stimulus ke masyarakat agar mereka datang langsung karena yang kami tampilkan tidak semuanya. Malah harapan kami, ingin diaplikasikan di semua park. Tidak hanya di JTP 2 saja,” ujarnya.
Menurutnya, pengusaha tempat wisata harus beradaptasi dengan teknologi. Pasalnya, kebutuhan masyarakat akan teknologi terus meningkat serta perkembangannya dinamis. Jika tidak mengikuti, maka akan menjadi kerugian tersendiri.
“Mau tidak mau, kami harus mengikuti teknologi. Kalau tidak begitu malah kami yang tertinggal,” paparnya.