Berita Tulungagung
Cerita Warga Tulungagung Terima Banyak Permintaan Ekspor Daun Talas, Baru Bisa Memenuhi Setengahnya
Andi Cahyo (43) menata rajangan daun talas di atas anyaman bambu yang berwarna kuning keemasan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
Sayangnya belum banyak petani yang melirik peluang ini.
"Tidak banyak yang mau menanam talas. Banyak bahan baku yang kami ambil dari alam," ungkap Andi.
Ayah lima anak ini menggambarkan, dalam satu hektar lahan bisa ditanami sekurangnya 10.000 talas.
Tiga bulan sudah bisa panen daun pertama.
Satu pohon paling sedikit bisa menghasilkan 1 ons daun tua, sehingga total mencapai 1000 kilogram.
Daun talas tua dari tingkat petani dibeli dengan harga Rp 1.200 per kilogram.
Jika sudah produksi, panen daun talas dilakukan satu minggu sekali.
Dengan setiap minggu bisa menghasilkan Rp 1.200.000.
"Tanaman ini tidak membutuhkan perawatan sama sekali. Hanya cukup air di saat awal penanaman," papar Andi.
Padahal semakin tua maka produksi daun juga terus meningkat.
Bahkan tanaman ini bisa hidup di tempat yang minim air.
Talas akan terus memroduksi daun selama tidak dibabat.
"Kalau mau peremajaan bisa dipanen umbinya. Memang harganya saat ini murah, hanya Rp 900 per kilogram," katanya.
Talas bisa ditanam tumpangsari dengan pohon sengon.
Tanaman ini juga bisa ditanam di lahan tidur.