Berita Tulungagung
Cerita Warga Tulungagung Terima Banyak Permintaan Ekspor Daun Talas, Baru Bisa Memenuhi Setengahnya
Andi Cahyo (43) menata rajangan daun talas di atas anyaman bambu yang berwarna kuning keemasan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
Karena tingginya permintaan rajangan daun talas ini, Andi berupaya menggandeng para petani.
Namun sejauh ini responnya masih rendah.
Produksi daun basah dari kalangan setiap hari sekitar 5 kwintal per hari.
Jika sudah dirajang dan dikeringkan, hasilnya hanya sekitar 10-15 persen dari berat daun basah.
"Selama ini satu-satunya kendala saat produksi hanya musim hujan. Karena sulit dapat panas, sulit dapat great A," ucap Andi.
Andi sebenarnya sudah menggeluti usaha daun talas ini sejak empat tahun lalu.
Namun ketika itu Andi hanya bertemu dengan para broker dan tidak pernah bertemu buyer sesungguhnya.
Para broker ini kerap menipu Andi, seperti memberi uang muka 30 persen saja.
Setelah barang dibawa, kekurangan pembayaran tidak pernah dilunasi.
Hingga akhirnya satu setengah tahun lalu Andi bertemu dengan "buyer" asal Australia.
Sejak saat itu Andi mulai mengajak petani untuk mulai menanam talas.