Berita Surabaya
Satu Anak di Surabaya Meninggal Usai Terkena DBD, Pemkot: Sempat Sembuh Tapi Tiba-tiba Drop
Satu anak di Surabaya meninggal usai terkena Demam Berdarah Dengue (DBD), pemkot: Sempat sembuh tapi tiba-tiba drop.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
"Di tanggal 22 Januari 2022 juga telah dilakukan pemeriksaan laboratorium. Hasilnya, normal. Namun, ternyata kondisi klinis pasien cepat berubah,” ujarnya.
Tak ingin kejadian terulang, pihaknya berharap masyarakat segera melakukan pemeriksaan laboratorium rutin terhadap kasus demam lebih dari 3 hari. Mengingat, cepatnya perubahan kondisi klinis pasien Demam Berdarah Dengue.
Demam ini juga disertai gejala yang mengarah ke infeksi dengue. Di antaranya, nyeri kepala, mual, nyeri otot, nyeri di belakang bola mata dan adanya bercak kemerahan di kulit.
“Nah, apabila sudah didiagnosa positif DBD, maka segera melaporkan ke puskesmas terdekat atau ke kelurahan atau kecamatan," katanya.
Petugas akan segera melakukan penyelidikan epidemiologi. Yakni, kegiatan pencarian penderita demam serta pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di rumah penderita dan rumah sekitarnya.
"Ini dalam radius 100 meter," katanya.
Pihaknya juga akan memastikan tidak ada jentik nyamuk, lavarsidasi selektif untuk memberantas jentik penampungan air yang sulit dikuras, dan juga fogging.
“Juga Gerakan 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik secara serentak dan terus menerus oleh seluruh masyarakat bersama stakeholder, mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan bersama dengan puskesmas dan kader kesehatan lainnya,” ujarnya.