Berita Probolinggo
Menengok Kegiatan Ramadan di Lapas Kelas IIB Probolinggo, Para WBP Rutin Gelar Tadarus Al Quran
Menengok berbagai kegiatan Ramadan di Lapas Kelas IIB Probolinggo, para WBP rutin gelar salat tarawih dan tadarus Al Quran.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Dwi Prastika
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Pada bulan Ramadan 2022 ini, lantunan ayat-ayat suci Al Quran menggema dari dalam Masjid Darul Awwabin Lapas Kelas IIB Probolinggo, Jumat (8/4/2022).
Lantunan ayat tersebut dibaca oleh belasan warga binaan pemasyarakat (WBP) secara bergantian, saat melaksanakan kegiatan tadarus, selepas salat tarawih.
Mereka membaca Al Quran dengan khusyuk.
Seorang WBP, S (55) mengatakan, kegiatan tadarus rutin dilakukan pada bulan Ramadan.
Setiap hari, para WBP membaca Al Quran 3-4 juz. Menginjak puasa hari ke-6 ini, mereka sudah sampai juz 20.
"WBP yang mengikuti tadarus sebelumnya mendaftar dan diseleksi pihak lapas. Total, ada 14 WBP yang mengikuti tadarus. Sisanya, menyimak lantunan di dalam ruang sel," katanya.
Dia mengungkapkan, saat Ramadan tiba, mayoritas para WBP diselimuti kesedihan.
Mereka tak kuasa menitikkan air mata saat melaksanakan ibadah karena rindu berkumpul dengan keluarga.
Ditambah lagi, karena pandemi Covid-19 (virus Corona), jam besuk di lapas belum dibuka atau tak diperkenankan. Itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 di dalam lapas.
Karena hal itu, praktis mereka tak bisa langsung bertatap muka dengan keluarga. Untuk sementara mereka hanya bisa bertemu di layar kaca lewat fasilitas video call.
"Ibadah di bulan Ramadan ini juga jadi momentum kami untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Para WBP sangat antusias melaksanakan ibadah," terangnya.
Kepala Lapas Kelas IIB Probolinggo, Risman Somantri berharap di bulan Ramadan ini, para WBP dapat meningkatkan ketakwaan dan memperbaiki diri.
Kegiatan Ramadan di lapas antara lain berpuasa, salat tarawih, dan tadarus Al Quran.
"Warga binaan yang menjadi santri di Ramadan tahun ini ada 200 orang, dari jumlah total 631 orang. Yang mengikuti tadarus ada 14 orang. Mereka yang menjadi santri kami pilih, mengingat keterbatasan ruang di masjid. Selain itu, guna menjaga kekhusyukan dan keamanan," pungkas Risman Somantri.
