Jatuh Bangun UMKM Diah Cookies, Mulai Binis karena PHK, Ramadan 2022 Banjir Pesanan Kue Lebaran
Cerita owner Diah Cookies di Surabaya. Mulai bisnis kue kering karena PHK. Kini banjir pesanan kue Lebaran jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM - Diah Arfianti, owner Diah Cookies di Kampung Ketandan Baru Gang 2, Kelurahan Genteng, Surabaya, makin bersemangat menyelesaikan pesanan kue Lebaran.
Ia mengaku senang, akhir pekan kemarin menerima kunjungan Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono di rumahnya. Adi didampini Wakil Ketua Komisi B Anas Karno.
Memasuki Ramadan 2022 dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022, pesanan kue terus mengalir.
Terlebih Surabaya sudah dinyatakan sebagai daerah dengan status PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 1.
Karena banyaknya pesanan, maka ruang samping dan belakang tokonya, Diah Cookies, diubah menjadi tempat penyimpanan sementara. Terlihat ratusan kemasan kue kering yang sudah siap antar.
Baca juga: DPRD Surabaya Dorong Penguatan Ekonomi Masyarakat, Alokasikan Anggaran Rp 5,1 T untuk UMKM 40 Persen
“Alhamdulillah.. tahun ini lebih ramai dibanding tahun lalu. Tahun ini, ekonomi terasa tumbuh dan semakin baik. Banyak pesanan,” ucap Diah sumringah.
Pelaku UMKM ini mengelola usaha kue kering bersama suaminya, Mohammad Rofiq.
Wajah keduanya tampak berbinar-binar dan riang. Usaha mereka makin bergeliat setelah dua tahun dihantam pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Pada 2001 lalu, Diah memulai usaha dengan modal kecil dengan berjualan makanan. Berkat perjuangan tak kenal lelah, hasil mulai didapatkan. Dia pernah menjadi penjual tahu crispy di stand sebuah mini market.
Pada 2010, suaminya terkena PHK (pemutusan hubungan kerja). Dari situasi sulit itulah, justru dimulai satu lompatan baru. Pasangan ini kemudian beralih pada usaha kue kering sampai sekarang.
Baca juga: Inisiatif ‘Hyperlocal’ Tokopedia Bisa Naikkan Transaksi UMKM Surabaya Ini Hampir 20 Kali Lipat
Baca juga: Eri Cahyadi Masak Gulai Daun Singkong Resep Warisan Bung Karno, Komitmen Berdayakan UMKM Surabaya
Berkat pendampingan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, usahanya kian berkembang. Bu Diah diarahkan untuk membuat branding, promosi, meningkatkan kualitas produk, dan sebagainya.
Di kampung Ketandan baru, Diah Arfianti mengelola 4 rumah produksi, termasuk toko untuk outlet kue keringnya.
"Ibu Diah itu memang ulet. Yang bikin senang orang kampung, penjual kue ini sosoknya supel dan dikenal suka membantu," kesan Anas Karno, yang juga tetangga Bu Diah.
Keluar dari rumah produksi kue kering milik Diah Arfianti di Ketandan Baru, Ketua DPRD Adi Sutarwijono dan Anas Karno kemudian menemui seorang ibu pengelola katering Dapur Vaganza.
Ibu itu sering memasok kebutuhan makanan ke instansi pemerintahan, salah satunya ke Kantor DPRD Kota Surabaya.
“Alhamdulillah lancar," ucap ibu tersebut. (fai)