Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran
Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Digelar Tengah Malam hingga Sahur di Pasuruan
Rekonstruksi pembunuhan mahasiswa kedokteran kampus terkemuka di Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25) bakal dilakukan penyidik Subdit III Jatanras Dir
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rekonstruksi pembunuhan mahasiswa kedokteran kampus terkemuka di Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25) bakal dilakukan penyidik Subdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim, malam ini, Jumat (15/4/2022).
Informasi yang dihimpun TribunJatim.com, penyidik Subdit Jatanras Direskrimum Polda Jatim, sedang menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat korban .
Yakni di lahan kosong, yang berdekatan dengan sebuah bangunan rumah makan di kawasan Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).
Seorang pelaku yang menjadi otak sekaligus eksekutor pembunuhan, bakal diminta penyidik memperagakan tahapan-tahapan pelaku mengeksekusi nyawa korban.
Mulai dari alat apa saja yang digunakan pelaku sebagai sarana pembunuhan. Hingga cara pelaku menutupi posisi mayat, sebelum akhirnya kabur membawa kabur kendaraan mobil Kijang Innova milik korban.
Baca juga: Kasus Tewasnya Mahasiswa Kedokteran UB Terkuak, Terduga Pembunuh dan Saksi Kunci Diamankan Polisi
Baca juga: Terkuak Sosok Terduga Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB, Terlihat Tenang saat Rekonstruksi
Sekitar pukul 23.23 WIB, penyidik masih melakukan perjalanan menuju ke lokasi tersebut. Diperkirakan, proses rekonstruksi itu, akan berlangsung hingga memasuki waktu sahur.
Sementara itu, Direktur Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto masih enggan merinci bagaimana proses tahapan lanjutan pascapelaku ditangkap.
Termasuk, perihal tahapan rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut, yang bakal dilangsungkan oleh anggotanya.
Namun, ia membenarkan, pelaku utama pembunuhan tersebut, telah ditangkap di sebuah daerah di Malang, Jumat (15/4/2022).
Baca juga: Sempat Hilang, Mobil Milik Mahasiswa Kedokteran Malang yang Tewas di Semak-Semak Pasuruan Ditemukan
Dan, hingga kini, proses tahapan penyidikan terhadap pelaku, masih terus bergulir.
"Benar (ditangkap). Tapi masih proses pemeriksaan pembuktian. Mohon waktu (penyidik berlangsung)," ujar Totok saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (15/4/2022).
Sementara itu, mobil korban yang sebelumnya dikabarkan hilang, saat pertama kali mayat korban ditemukan, pada Selasa (12/4/2022) kemarin.
Hari ini, juga telah ditemukan di sebuah tempat kawasan Malang, sekitar pukul 17.30 WIB.
Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengungkapkan, informasi mengenai keberadaan mobil korban, diperoleh beberapa saat sebelum azan petanda waktu Salat Maghrib berkumandang.
Baca juga: Terkuak Hasil Autopsi Mahasiswa Kedokteran yang Tewas di Pasuruan, Ada Satu Kesimpulan
"Mobil sudah ditemukan beberapa orang saksi sudah diperiksa, mohon doanya sabar, InsyaAllah bisa kami ungkap," ungkap Lintar saat dihubungi TribunJatim.com
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap kekasih korban, TS.
Pemeriksaan tersebut, berlangsung pada Rabu (13/4/2022), atau sehari pascamayat korban ditemukan
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap TS. Pacar korban mengaku kepada penyidik, bahwa dirinya terakhir kali bertemu dengan korban pada Jumat (8/4/2022), atau lima hari sebelum korban ditemukan tidak bernyawa.
Dan pada hari itu. Adhi menambahkan, TS mengaku kepada penyidik, hanya keluar mencari makan dan kemudian pulang.
"Tanggal 8 itu, pengakuan kekasihnya, korban sudah tidak ada kabar," ujar Adhi pada awak media di Pasuruan.
Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran sebuah kampus terkemuka di Malang.
Saat ditemukan pertama kali oleh para saksi dan penyidik kepolisian, di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).
Mayat dokter muda ini, ditemukan dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam.
Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah mengering membekas di tangan kirinya.
Diduga kuat, korban tewas karena dibunuh. Hal itu ditengarai dari posisi letak mayat itu pertama kali ditemukan.
Yakni ditutupi semak-semak, yang diduga bertujuan untuk mengaburkan keberadaan mayat.
Namun sepintas hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan.
Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, mayat masih mengenakan pakaian lengkap.
Yakni memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam. Kemudian, arloji masih melingkar di pergelangan tangannya, sabuk, serta uang tunai Rp150 ribu.
Sedangkan barang berharga lainnya; mobil dan ponsel, tidak ditemukan di lokasi penemuan mayat.