Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Deretan Kutipan RA Kartini dari Buku Habis Gelap Terbitlah Terang, Cocok Jadi Status di Media Sosial

Simak kumpulan kutipan R.A Kartini dari Buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang bisa dijadikan status di media sosial.

IST
Kutipan dalam Buku Habis Gelap Terbilah Terang. 

Kepercayaan meletakkan kewajiban besar dan tugas semacam itu membawa serta tanggungjawab besar (Hal. 185)
Marilah wahai perempuan, gadis. Bangkitlah, marilah kita berjabatan tangan dan bersama-sama mengubah keadaan yang membuat derita ini. (Hal. 86)

Peradaban, kecerdasan pikiran, belumlah merupakan jaminan bagi kesusilaan. Sebab dalam kebanyakan hal, kesalahan tidak terletak pada mereka sendiri, melainkan pada pendidikan mereka (Hal. 123)

Pernah saya membaca, harta yang paling suci di dunia ini adalah hati laki-laki yang luhur. Kami setuju sekali dengan kata-kata itu. Sungguh hati laki-laki yang luhur itu harta yang palinh berharga di dunia, yang jarang sekali ada. Berbahagialah mereka yang dalam hidupnya berjumpa dengan mutiara semacam itu. (Hal. 225)

Sampai kapanpun, kemajuan perempuan itu ternyata menjadi faktor pentinh dalam peradaban bangsa. (Hal. 192)

Sebab barangsiapa tidak dapat menerima sakit, dia juga kebal terhadap rasa gembira. Barangsiapa tidak menderita, tidak dapat juga merasakan nikmat yang sesungguhnya. (Hal.224)

Seperti apapun jalan yang harus ditempuh, jangan pernah lelah berusaha gigih membela semua yang baik (Hal. 263)

Setia, kata yang sederhana. Tetapi maknanya sedemikian besar dan dalam! Melebihi cinta. (Hal. 154)

Tak ada yang mustahil di dunia ini! Sesuatu hal yang hari ini kita teriakkan mustahil, esok akan menjadi kenyataan yang tak dapat disangkal. (Hal. 164)

Untuk dapat menghargai, orang harus dapat mengerti dulu. Dan untuk dapat mengerti, aduh, itu kepandaian yang sukar sekali dicapai! Tidak dapat dipelajari dalam satu hari, bahkan dalam satu tahun! ( Hal. 140)

Ya Tuhan, kadang-kadang saya berharap, alangkah baiknya, jika tidak pernah ada agama. Sebab agama yang seharusnya mempersatukan umat manusia, sejak berabad-abad lalu menjadi pangkal perselisihan dan perpecahan, pangkal pertumpahan darah. (Hal. 23)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Baca berita terkait Hari Kartini 2022 lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved