Deretan Kutipan RA Kartini dari Buku Habis Gelap Terbitlah Terang, Cocok Jadi Status di Media Sosial
Simak kumpulan kutipan R.A Kartini dari Buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang bisa dijadikan status di media sosial.
Bagi saya hanya ada dua macam kebangsawanan: bangsawan jiwa dan bangsawan budi. (Hal. 10-11)
Bagiku, tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan daripada membuat orang lain tersenyum; terutama orang yang kami sayangi. Tidak ada sesuatu yang lebih membahagiakan daripada membuat sepasang mata orang yang kita cintai memandang kita dengan penuh kasih dan bahagia. Dan kita merasa kitalah yang menyebabkan kebahagiaan itu. ( Hal. 30)
Bermimpilah terus, bermimpilah terus, bermimpilah selama kamu dapat bermimpi! Apa artinya bila hidup tanpa mimpi? (Hal. 233)
Bermimpilah, bermimpilah. Kalau hal itu membuat kamu bahagia, mengapa tidak? (Hal. 136)
Bila orang hendak bersungguh-sungguh memajukan peradaban, maka kecerdasan pikiran dan pertumbuham budi harus sama-sama dimajukan (hal. 52)
Celakalah manusia yang terkubur oleh kemauan raksasanya sendiri yang keras bagaikan besi! Hanya ada satu kemauan yang boleh dan harus ada pada kita, yaitu kemauan mengabdi pada kebajikan (hal. 111)
Baca juga: LINK Twibbon Hari Kartini 2022, Contoh Kata-kata Ucapan, Cocok Dijadikan Status di Media Sosial
Cinta menimbulkan cinta kembali. Tetapi pandangan yang merendahkan tidak akan menumbuhkan rasa cinta. (Hal. 89)
Dalam perjalanan, berbagai hal yang saya lihat dan dengar semakin menguatkan saya bahwa kecerdasan otak bukanlah segalanya. Kita harus memiliki kecerdasan lain yang lebih tinggi, yang saling mendukung untuk mengantarkan orang kearah yang dituju. Disamping otak, hati juga harus dibimbing. (Hal. 178)
Dalam setiap hidup tak dapat dihindari, perpisahan adalah tanda pengenalnya, sepanjang hidup terus-menerus. (Hal. 247)
Dan bagaimanakah ibu-ibu bumiputera dapat mendidik anak-anaknya, kalau mereka sendiri tidak berpendidikan (hal. 124)
Dan janganlah akal semata yang dipertajam dengan pendidikan, tetapi budi pun harus dipertinggi. (Hal. 222)
Di mana orang akan lebih baik belajat mengenal dan mengerti suatu bangsa kalau tidak dalam pengakuan bangsa itu sendiri ... (Hal. 288)
Hanya orang-orang yang tabah dan memegang teguh pemikirannya yang dapat melawan kekejaman dan kekerasan kekuasaan dunia. (Hal. 199)
Jangan bersusah hati bila permohonan tidak dikabulkan. Bukankah dengan demikian hidup saya tidak sia-sia. Dan, siapa yang mencari kebaikan akan menemukan sendiri kebahagiaan (Hal. 125)
Baca juga: Peringatan Hari Kartini, TP PKK Bersama DWP Nganjuk Berikan Santunan untuk Lansia dan Yatim Piatu
Karya Terjemahan, betapapun baiknya, belum tentu sebagus aslinya. Yang asli tentu lebih baik, lebih bagus. Kami suka sekali bacaan; membaca karya-karya bagus adalah kenikmatan kami yang utama (hal. 8-9)