Berita Sidoarjo
RSUD Sidoarjo Barat Baru Saja Tuntas, Pemkab Rencanakan Pembangunan Dua Rumah Sakit Anyar
Pembangunan RSUD Sidoarjo Barat baru saja tuntas, pemkab sudah merencanakan pembangunan dua rumah sakit baru, yakni di Kecamatan Sedati dan Tarik.
Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Setelah pembangunan RSUD Sidoarjo Barat (Sibar) rampung, rumah sakit yang berada di Krian itu kini dalam tahap penyempurnaan fasilitas pelayanan menjelang launching Juli 2022 mendatang.
Di sisi lain, Pemkab Sidoarjo sudah merencanakan pembangunan dua rumah sakit baru. Sama-sama tipe C. Yakni rumah sakit Kecamatan Sedati dan di Kecamatan Tarik.
“Awalnya pemkab hendak membangun rumah sakit tipe D. Namun hal itu tidak bisa direalisasikan. Sidoarjo ini sekarang termasuk dalam kategori kota. Jadi sesuai aturannya, minimal pembangunan rumah sakit itu tipe C," kata Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman, Minggu (15/5/2022).
Menurutnya, pembangunan rumah sakit tipe C tersebut tetap harus sesuai aturan yang ada. Setidaknya menyesuaikan kebutuhan layanan kesehatan berseiring dengan luasan wilayah, serta penyesuaian anggaran atau biaya.
Terkait rencana pembangunan dua rumah sakit baru, diungkapkan bahwa Pemkab Sidoarjo sudah menyiapkan sejumlah rencana.
“Akan tetap kami bangun dengan spesifikasi rumah sakit tipe C yang minimalis. Sebab di dua wilayah itu sudah ada puskesmas penggantinya," ujarnya.
Sekarang ini, pihaknya juga masih fokus menyelesaikan beberapa hal menjelang peresmian atau launching RSUD Sibar. Utamanya, terkait beberapa kekurangan di sana.
Antara lain di bagian depan, di pintu masuk dirasa perlu ada rambu atau sistem keamanan. Karena pintu masuk langsung dari jalan raya yang volumenya padat sepanjang waktu.
Di bagian dalam, ketika launching, pelayanan rawat inap juga harus mulai dibuka. Sejauh ini layanan radiologi belum ready. Peralatan sudah ada tapi ruang pelayanan masih proses perbaikan.
Selain itu dokter radiologinya juga belum ada. CT Scan di sana juga belum ada, sehingga direkomendasikan segera dipenuhi. Serta beberapa fasilitas lain, seperti kamar jenazah, dan sebagainya.
Kebutuhan perawat juga terhitung kurang 105 orang. Dari 196 yang dibutuhkan, baru ada sekitar 91 orang perawat. Kemudian dokter dan beberapa kebutuhan sumber daya manusia (SDM) lainnya.
Jika ditotal, kebutuhan anggarannya masih kurang sekitar Rp 32 M untuk alat kesehatan. Termasuk untuk sarana dan prasarana Rp 7 M dan ATK Rp 300 juta.
Sementara ini kekurangan akan dialokasikan lewat BTT sebanyak Rp 8,1 M. Kemudian kekurangannya lagi, akan dibahas dalam PAK tahun ini.
Menurut Syaf Satriawarman, dokter dan perawat baru sementara ini sudah dimagangkan di RSUD Sidoarjo. Digeser ke RSUD Sibar ketika mulai peresmian.