Riset HILL ASEAN: Tren Fandom yang Semakin Luas Mampu Pengaruhi Brand
Riset Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN (HILL ASEAN): Tren fandom yang semakin meluas mampu mempengaruhi brand.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Dwi Prastika
Untuk itu, banyak yang memeilih bergabung dalam fandom. Di sisi lain, antusiasme terhadap fandom juga mengingatkan tentang berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang telah mengakar di ASEAN dan sulit atau tidak dapat diselesaikan oleh masyarakat umum.
“HILL ASEAN menyebut fandom ini sebagai ‘MATTER-VERSE’, sebuah komunitas ideal yang merespons kebutuhan penting masyarakat yang sulit dicapai di dunia nyata,” urainya.
Berdasarkan riset ini, komunitas fandom ASEAN memiliki beberapa keunikan, yaitu kesetaraan artinya tidak ada diskriminasi atau prasangka dan setiap orang dihormati secara setara, karena terhubung oleh perasaan suka yang sama.
Kemudian kreativitas, bekerja sama merencanakan sesuatu untuk bersenang-senang bersama.
“Fandom juga sebagai keluarga kedua karena saling percaya dan dapat membantu satu sama lain dan memiliki kekuatan kelompok, sehingga bisa memanfaatkan kekuatan bersama untuk memberikan pengaruh terhadap kepentingan fandom dan masyarakat, merasakan sensasi nyata membuat perbedaan di dunia,” urainya.
Bagi masyarakat ASEAN, bergabung dalam fandom merupakan salah satu bentuk dalam memenuhi kebutuhan untuk memiliki hubungan/bersosialisasi dengan orang lain.
Mereka secara aktif berinteraksi dan berbagi informasi di antara sesama anggota komunitas. Berbeda dengan masyarakat Jepang yang menggunakan fandom untuk bersenang-senang dan mengatasi rasa kesepian atau stres.
CEO Hakuhodo International Indonesia, Irfan Ramli menjelaskan, seperti tahun-tahun sebelumnya, hasil riset ini diharapkan dapat memberikan energi baru dan positif. Kehadiran fandom dapat menjadi sebuah kesempatan dalam membuka peluang pasar, dengan memanfaatkan karakter konsumen pada brand, menuju ke arah yang lebih baik.
“Kami akan terus mendukung aktivitas pemasaran perusahaan di ASEAN melalui riset berkelanjutan mengenai sikap dan perilaku konsumen ASEAN,” tutup Irfan Ramli.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com