Kecelakaan Maut Bus di Tol Sumo
Tetangga Ungkap Perilaku Sopir Bus Maut Tol Sumo, Dikenal Gemar Membantu dan Sering Bersosialisasi
Ade Firmansyah sopir cadangan bus maut di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), KM 712.400/A, hingga menewaskan 16 orang, yang berstatus tersangka, dikenal p
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ade Firmansyah sopir cadangan bus maut di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), KM 712.400/A, hingga menewaskan 16 orang, yang berstatus tersangka, dikenal para tetangga sebagai pribadi gemar membantu.
Selain itu, pribadi Ade juga dikenal para tetangga gemar bersosialisasi dan bercengkrama dengan para tetangga.
Bahkan, sebelum diketahui sibuk dengan pekerjaannya sebagai sopir yang kerap mengemudi kendaraan dengan jarak tempuh kategori keluar kota.
Ade Firmansyah biasa ikut aktif kegiatan karang taruna RT 02, di permukiman tempatnya tinggal.
Tetangga depan rumah, Syahroni (56) mengungkapkan, Ade pernah membantunya mendirikan tenda untuk persiapan acara hajatan anak pertamanya, beberapa tahun lalu.
Bahkan, untuk hajatan yang baru digelarnya pekan ini. Syahroni sejatinya ingin meminta bantuan Ade untuk mempersiapkan tenda acara.
Baca juga: 5 Tahun Bekerja, Ayah Sopir Bus Maut Tol Sumo Tak Tahu Pasti Kapan Anaknya Mahir Menyetir Mobil
Baca juga: Pria Misterius Rusak Mobil yang Terparkir di Kota Malang, Bodi Dibikin Lecet Sampai Ban Diberi Paku
Namun, ternyata Ade masih bekerja atau mengantar rombongan wisata Benowo ke Jateng yang belakangan diketahui bernasib nahas, pada Senin (16/5/2022).
"Kemarin saat saya hajatan ini, dan minta tolong ayahnya bantu, ternyata Ade masih nyopiri (rombongan Benowo), dan dijanjikan ayahnya kalau sudah pulang bakal bantu," ujarnya saat ditemui di depan rumah, Kelurahan Sememi, Benowo, Surabaya, Minggu (22/5/2022).
Setahu dia, Ade tidak memiliki rekam jejak kenakalan atau perbuatan berbuat onar yang berlebihan selama tinggal bertetangga dengannya.
Sebelum sibuk dengan pekerjaan bepergian mengantarkan orang keluar kota. Ade dikenal acap aktif kegiatan karang taruna di permukiman RT 02, bersama teman-teman sebayanya.
Baca juga: Keluarga Sopir Bus Maut di Tol Sumo Beri Tanggapan Soal Anaknya Konsumsi Sabu dan Miras
"Sering (kumpul) kegiatan dengan teman-teman karang taruna, biasanya. (Aktif karang taruna) dulu, setahu saya juga begitu," ujar pria bersarung itu.
Ade diketahui sudah beristri dan telah dikaruniai seorang anak berusia kisaran 5-6 tahun yang sudah memasuki bangku sekolah taman kanak-kanak (TK).
Mendengar kabar adanya kecelakaan tunggal bus pariwisata yang menewaskan belasan orang pada pekan lalu, diakui Syahroni mengagetkan warga permukimannya.
Apalagi saat penyelidikan kepolisian berhasil mengidentifikasi sopir bus tersebut adalah Ade Firmansyah yang merupakan tetangganya tepat depan rumah. Justru rasa iba, yang malah muncul dibenaknya.
Apalagi, berdasarkan penuturan warga lain di permukimannya. Kabarnya, istri Ade Firmansyah saat ini sedang mengandung anak kedua.
"Tidak ada yang menginginkan insiden tersebut. Ya kasihan (saat dengar kabar), katanya istrinya juga hamil muda," pungkasnya.
Sekadar diketahui, insiden kecelakaan tunggal itu terjadi sekitar pukul 06.15 WIB, pada Senin (16/5/2022).
Bus tersebut mengangkut 32 orang penumpang warga Benowo, Pakal, Surabaya, yang bertamasya ke destinasi wisata Dieng, Wonosobo, Jateng, dengan jadwal keberangkatan pada Sabtu (14/5/2022).
Setelah merampungkan agenda wisata tersebut. Rombongan bus tersebut kemudian melakukan perjalanan pulang pada Minggu (15/5/2022) malam.
Setelah berhenti di Rest Area Tol Saradan-Madiun, KM 626/A, bus tersebut melanjutkan perjalanan kembali.
Setibanya di KM 712.400, bus dikabarkan menghantam tiang penyangga papan reklame di bahu kiri jalan.
Hingga Minggu (22/5/2022), korban tewas berjumlah 16 orang. 13 orang tewas di tempat kejadian, tiga orang lainnya, tewas saat menjalani perawatan di RS.
Hasil penyelidikan dan penyidik yang dilakukan oleh Unit Kecelakaan Satlantas Polres Mojokerto Kota, Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, dan Tim TAA Korlantas Mabes Polri, menyebut kecelakaan itu disebabkan karena sopir cadangan, Ade Firmansyah, diduga mengemudikan bus dalam keadaan mengantuk.
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan. Sopir cadangan itu, ternyata terbukti mengonsumsi zat adiktif narkotika jenis sabu. Hal itu didasari oleh hasil tes urine dan tes sampel darah.
Tak hanya itu. Ternyata Ade Firmansyah tidak memiliki lisensi mengemudi; Surat Izin Mengemudi (SIM).
Ade Firmansyah, merupakan sopir pengganti atau cadangan dari sopir utama bus tersebut yang bernama Ahmad Ari.
Pergantian awak sopir tersebut, ternyata dilakukan saat berada di Rest Area Saradan Madiun KM 626.
Sebelum akhirnya, bus tersebut menghantam tiang papan reklame di bahu kiri jalan Tol Surabaya-Mojokerto, KM 712.400.
Proses pergantian sopir tersebut, ternyata inisiatif sepihak dari Ade Firmansyah yang merasa iba melihat temannya sopir utama; Ahmad Ari kelelahan hingga tertidur pulas di bagasi bus.