Berita Jatim
Antisipasi Covid-19, Lapas Surabaya Gandeng BNNP Jatim Gelar Vaksinasi Booster ke Ratusan Napi
Lapas Surabaya menekankan bakal terus melakukan upaya pencegahan kasus Covid-19 hingga benar-benar status pandemi dicabut. Meski pemerintah sudah
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Lapas Surabaya menekankan bakal terus melakukan upaya pencegahan kasus Covid-19 hingga benar-benar status pandemi dicabut.
Meski pemerintah sudah melakukan relaksasi. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan vaksin booster Covid-19 kepada 900 narapidana.
Vaksinasi yang dilaksanakan di Aula Pujasera ini melibatkan tim kesehatan Latubaya Sehat, BNN Kabupaten Sidoarjo serta tim kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya.
Kegiatan terzebut dipantau langsung Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim Teguh Wibowo dan Kepala BNNP Jatim Brigjen Muhammad Aris Purnomo.
Baca juga: 2 Cara Menukarkan Poin Telkomsel Jadi Pulsa, Kuota Internet dan Saldo LinkAja, Lihat Langkahnya
Teguh menyebutkan bahwa kegiatan yang berkolaborasi dengan BNNP Jatim dan KKP Surabaya itu dalam rangka rangkaian peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI).
Kerja sama ini untuk menjaga kesehatan dan menciptakan herd immunity kepada 1.253 narapidana di Lapas Surabaya.
Karena, menurut Teguh, kesehatan merupakan hak dasar bagi narapidana.
"Semoga dengan terselenggaranya acara ini para narapidana meningkat imunitasnya sehingga semakin yang kuat untuk memutus penyebaran virus covid-19 di Jatim," harap Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim Teguh Wibowo, Selasa (31/5/2022).
Menurutnya, bukan berarti kebijakan masker dilonggarkan, vaksinasi booster kemudian tak lagi disarankan.
Ia menyoroti kelompok rentan yang masih bisa berisiko fatal jika tertular.
"Vaksin booster memberikan proteksi yang baik untuk kita, sasaran yang dibooster terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum dibooster, ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama narapidana yang masuk usia rentan kita," ungkap Teguh.
Pria kelahiran Jakarta itu juga menyebutkan bahwa vaksin booster ini jadi antisipasi apabila layanan kunjungan langsung kepada narapidana sudah mulai dibuka.
Jika memang kasus Covid-19 terus menurun, bisa jadi kunjungan langsung narapidana bisa kembali dibuka.
"Kalau hasilnya baik, mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi, tapi keputusan tetap di Ditjen Pemasyarakatan," pungkasnya.