Produsen Gitar Indonesia Raih Transaksi Potensial USD 2,17 Miliar di The NAMM Show 2022 Amerika
Produsen gitar Indonesia berhasil meraih transaksi potensial USD 2,17 miliar di The NAMM Show 2022 Amerika Serikat.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Produk alat musik Indonesia berhasil mencatat transaksi potensial sebesar USD 2,17 miliar atau sebesar Rp 31 miliar di pameran The National Association of Music Merchants (NAMM) Show, yang merupakan pameran alat musik terbesar di dunia.
Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles, Bayu Nugroho.
Dia menjelaskan, pameran yang berlangsung pada 3–5 Juni 2022 di Anaheim Convention Center, Amerika Serikat (AS) itu kembali digelar tahun ini, setelah sebelumnya absen selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
"Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ujar Bayu Nugroho dalam siaran pers yang diterima Tribun Jatim Network pada Senin (13/6/2022).
"Pada pameran tersebut, Paviliun Indonesia menghadirkan tiga produsen alat musik Indonesia, yaitu Genta Guitar, Gula USA, dan Dr Case yang menampilkan berbagai instrumen musik dan perlengkapannya dengan kualitas premium," lanjutnya.
Produk-produk tersebut sebelumnya telah melalui proses kurasi oleh ITPC Los Angeles, sehingga layak ekspor dan dapat memenuhi permintaan pasar AS.
“Industri musik dan hiburan AS adalah salah satu industri besar di dunia. Untuk itu, ITPC Los Angeles berkomitmen mendukung dalam mempromosikan produk industri musik Indonesia untuk penetrasi pasar AS melalui pameran The NAMM Show 2022," ujarnya.
"Selain itu, sudah saatnya Indonesia hadir percaya diri dengan merek sendiri, karena selama ini Indonesia hanya memproduksi bagi merek besar dunia. Hal ini menjadi penting sebagai tolok ukur bagi perkembangan industri alat musik tanah air,” tambahnya.
Bayu menjelaskan, produk alat musik dan pengeras suara asal Indonesia juga mendapatkan preferensi tarif khusus untuk masuk ke pasar AS melalui skema generalized system of preference (GSP).
“Dengan GSP, alat musik Indonesia mendapatkan keuntungan kompetitif, yaitu keringanan/tanpa bea masuk untuk memasuki pasar AS dibandingkan produk serupa dari negara lain,” imbuh Bayu.
Selain itu, lanjut Bayu, berkembangnya industri musik dunia sangat berdampak juga terhadap tingginya permintaan alat musik sebagai sarana penunjang para musisi untuk berkreasi.
Berdasarkan data dari Global Trade Atlas, pada 2021, Indonesia merupakan pemasok alat musik terbesar kedua di AS setelah Tiongkok dengan pangsa pasar sebesar 12,48 persen atau sebesar USD 192 juta.
Sedangkan untuk potensi ekspor alat musik petik, terutama gitar, nilai ekspor produk Indonesia ke AS pada 2021 meningkat sebesar 59,95 persen dari tahun sebelumnya dengan total nilai USD 28,1
juta dan pangsa pasar sebesar 14,24 persen.
Pada The NAMM Show tahun ini, Genta Guitar kembali berpartisipasi dengan membawa beragam gitar dan ukulele premium. Seri Ukulele Batik menjadikan seri ukulele paling diminati para kolektor. Hal ini karena tingkat kesulitan pengerjaannya, yaitu dilukis tangan dengan motif batik.