Berita Surabaya
Ketua Majelis Syura PKS Heran, Indonesia Negara Maritim tapi Nelayannya Miskin: Negara Harus Hadir
Ketua Majelis Syura PKS merasa heran dengan nasib para petani. Menurutnya, Indonesia negara maritim, tapi kok bisa nelayannya miskin?
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPP PKS menggelar Festival Laut, Pantai Kenjeran Surabaya, Minggu (26/6/2022). Selain untuk memperingati Hari Laut Sedunia setiap 8 Juni, sekaligus sebagai sarana keberpihakan dan komitmen memperjuangkan nasib masyarakat pesisir serta para nelayan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Ketua Majelis Syura PKS Dr Habib Salim Segaf Al Jufri, hingga sejumlah tokoh PKS menghadiri langsung kegiatan tersebut.
Dr Salim bersama petinggi partai mengawali acara dengan memasak ribuan ikan bakar khas Pantai Kenjeran Surabaya. Selang beberapa saat kemudian mereka menikmati kuliner ikan panggang lengkap beserta sambal cobek di atas meja.
Tak ketinggalan Dr Salim melihat langsung produk UMKM masyarakat pesisir. Dia juga memborong semua barang dagangan setiap pelaku usaha itu.
Di depan awak media, Dr Salim mengatakan, lewat Festival Laut agar mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia adalah negara maritim dan bahari. Jadi harus terdepan untuk menjaga laut tetap bersih dan sehat.
Baca juga: Soal PDIP Ogah Koalisi dengan PKS di Pemilu 2024, Habib Salim: Saya Paham Tidak Akan Demikian
"Agar nelayan hidup sejahtera dan tidak hidup miskin. Surabaya adalah Kota Pahlawan. Para nelayan di Surabaya harus terdepan untuk berjuang, siap dan bisa memberikan contoh untuk seluruh tanah air," tuturnya.
Karena arek arek suroboyo kini, lanjut dia, bukan hanya melawan penjajah tetapi juga berjuang untuk mengentaskan kemiskinan.
"Pemerintah harus hadir di tengah-tengahnya. Kami menginginkan pemerintah agar membuat kelompok nelayan untuk memiliki kapal yang lebih besar. Sehingga jangkauannya lebih luas. Kalau jangkauannya lebih luas pasti hasil tangkapan juga lebih bagus," jelasnya.
"Kami ingin pemerinta menyiapkan lemari pendingin karena kalau dapat tangkapan banyak, tidak merusak ikan. Apalagi di musim ini harga ikan banyak yang jatuh," sambungnya.
Habib Salim, sapaan lekatnya menyebut, sebagai negara maritim dan bahari, penghasilan nelayan harus meningkat. Kalau nelayan di negara lain penghasilannya meningkat kenapa nelayan di Indonesia kecil, bahkan banyak yang miskin.
"Padahal laut kita ini luasnya luar biasa. 2 kali luas dari daratan. Bahkan banyak kapal asing juga melewati di lautan kita juga. Insya allah perlu kolaborasi dengan seluruh stakeholder, nelayan semakin jaya dan sejahtera," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com