Berita Jatim
Semua RS Darurat Lapangan di Jatim Ditutup, Kadinkes Sebut Covid-19 Bisa Ditangani di Semua Faskes
Semua rumah sakit darurat lapangan di Jatim sudah ditutup. Lalu bagaimana penanganan Covid-19?
Penulis: Fatkhul Alamy | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mengadakan Sosialisasi Penutupan Rumah Sakit Darurat Lapangan Hotel Aria Centra, Surabaya, Senin (4/7/2022).
Acara tersebut menindaklanjuti Keputusan Gubernur Jawa Timur tentang penutupan beberapa Rumah Sakit Darurat Lapangan. Mulai Rumah Sakit Darurat Lapangan Joglo Dungus Madiun, Rumah Sakit Darurat Lapangan Ijen Boulevard Malang, dan Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan atau Rumah Isolasi Orang Tanpa Gejala.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Budi Santosa, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bahu membahu bekerja sama mengatasi Pandemi Covid-19. Menurutnya, para dokter, relawan nakes dan non nakes berjuang keras menangani dan merawat pasien cepat, tanggap, serta tepat.
“Hampir dua tahun menangani pandemi ini bersama-sama, tentunya ada dinamika, termasuk adanya gesekan, kesalahpahaman antar rekan, institusi, dan lain lain. Untuk itu atas nama BPBD dan pribadi saya mohon maaf, dan kesediaan hati untuk menerimanya. Mari kita ambil hikmah dan pelajaran bersama," tutur Budi Santosa.
Dr. Erwin Astha Triyono, selaku Kepala RSDL Bangkalan / Rumah Isolasi OTG Pemprov Jatim sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyampaikan, penutupan RS Darurat lapangan ini tidak mengakhiri silaturahmi, bahkan mungkin bisa dipertemukan kembali mengingat dinamika penyakit yang ada dewasa ini.
Baca juga: Antusias Warga Surabaya Ikuti Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap di Mapolsek Dukuh Pakis
“Terima kasih kepada semua pihak, isu kolaborasi, sinergi dan koordinasi menjadi penting dan utama. Kalau tidak ada maka susah. Terima kasih forkopimda. Serta kombinasi TNI Polri dan Sipil, kontribusinya luar biasa. Pada relawan non-medis, yang dipimpin Pak Jadid, luar biasa," ucapnya.
Dengan peran relawan pendamping, kata dia, penanganan medis dapat fokus, sementara hal non medis bisa tertangani dengan baik. Terima kasih pada semua yang terlibat di Rumah Sakit Darurat Lapangan, karena telah berkontribusi bagi masyarakat Jatim mengatasi Pandemi Covid 19.
"Saat ini sudah melandai. Prokes dan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tetap menjadi isu utama. Bagaimana kalau Covid 19 naik lagi, kami akan mengoptimalkan isolasi mandiri.Telemedicine menjadi salah satu pilihan," katanya.
"Isoter yang disiapkan di masing-masing kota, seperti Kota Surabaya dengan RS lapangan tembak, menjadi alternatif. Semoga memberikan manfaat bagi keluarga, dan masyarakat Jawa Timur," pungkas Dr. Erwin.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com