Penangkapan DPO Pencabulan Jombang
Viral Video Ajakan Perang Badar di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Ini Penjelasan Pengurus
Viral video ajakan Perang Badar di area Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang setelah Mas Bechi ditangkap, ini penjelasan pengurus.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Viral video orator berapi-api menukil sejarah Perang Badar di zaman Rasullulah, di hadapan para santri dan jemaah Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Video berdurasi 2 menit 5 detik itu ditegaskan Ketua DPP Organisasi Shiddiqiah (Orshid) Joko Herwanto, sebagai sebuah motivasi.
Namun, motivasi tersebut, bukan ditujukan untuk sebuah misi melawan secara represif menggunakan kekerasan fisik terhadap ketetapan hukum yang telah ditegakkan oleh aparat berwajib, atas kasus hukum yang menimpa anak pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Moch Subchi Al Tsani (MSAT) alias Mas Bechi.
Karena momen yang direkam dalam video tersebut, terjadi di teras utama ponpes, pada Jumat (8/7/2022) sore. Yakni selepas para santri dan jemaah ponpes menjalani pemeriksaan di Mapolres Jombang.
Sedangkan, orator yang berapi-api dengan bahasa yang sastrawi nan ajek itu bernama Edi Setiawan.
Edi Setiawan, melalui orasinya bermaksud memotivasi 318 orang santri dan jemaah Pondok Pesantren Shiddiqiyyah yang baru saja menjalani pemeriksaan di Mapolres Jombang, karena insiden penangkapan paksa Mas Bechi pada Kamis (7/7/2022).
Joko menerangkan, Edi Setiawan, merupakan salah satu pengurus ponpes, yang berniat membangkitkan kembali motivasi santri dan jemaah untuk tetap semangat menuntut ilmu dan tidak lagi bersedih.
"Itu video hanya kepentingannya menyemangati 300 orang santri yang baru dipulangkan dari mapolres. Jadi bukan untuk provokasi," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Minggu (10/7/2022).
Joko menegaskan, pihaknya tetap menghormati keputusan dan proses hukum yang sedang menyeret Mas Bechi.
Tidak ada upaya-upaya sistemik atau bersifat di bawah tanah yang bertujuan menodai keputusan hukum tersebut.
"Dari pesantren menghormati proses hukum. Tidak ada instruksi-instruksi yang tidak jelas itu," tegasnya.
Ia juga menambahkan, terkait beredarnya video tersebut, pihaknya sudah memintai penjelasan terhadap Edi Setiawan, pada hari yang sama, yakni pada malam harinya.
Sekaligus, Joko mengatakan, pihaknya juga meminta Edi Setiawan untuk membuat pernyataan tertulis untuk menerangkan maksud isi orasinya secara kontekstual sejelas-jelasnya muatan informasi yang terkandung dalam isi orasinya.
Berdasarkan surat pernyataan yang dibuat Edi Setiawan untuk disampaikan kepada Joko Herwanto yang dibuat di Ploso, Jombang, Jumat (8/7/2022), sebagaimana yang dibaca TribunJatim.com, pada Minggu (10/7/2022), Edi menuliskan, orasi tersebut merupakan bagian dari ucapan sambutan kepada para santri dan jemaah Shiddiqiyyah yang baru menjalani pemeriksaan dari Mapolres Jombang.