Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosok Rasya Atahiya, Dalang Cilik Asal Jombang Jadi Sorotan karena Piawai Mainkan Wayang Potehi

Rasya Muhammad Atahiya, dalang cilik berusia 10 tahun asal Jombang menjadi sorotan karena kepiawaiannya memainkan Wayang Potehi.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Anggit Puji Widodo
DALANG CILIK - Rasya Muhammad Atahiya, dalang cilik Wayang Potehi saat berada di Museum Wayang Potehi, Desa Gudo, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025). Ia tertarik belajar Wayang Potehi setelah berulang kali diajak melihat pertunjukkan Wayang Potehi. 

Ringkasan Berita:
  • Rasya Muhammad Atahiya, dalang cilik berusia 10 tahun menjadi sorotan karena kepiawaiannya memainkan Wayang Potehi.
  • Anak asal Desa Cukir Jombang itu mulai menapaki perjalanan seninya sejak tahun 2024 lalu.
  • Meski baru setahun belajar, kemampuannya membuat banyak orang kagum.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Anggit Puji Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Denting gamelan mungil berpadu dengan suara lembut seorang bocah mengalun syahdu di dalam Museum Potehi Gudo, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Tangan bocah itu bergerak cepat, memainkan boneka berwarna cerah yang menari di balik panggung kecil. 

Dialah Rasya Muhammad Atahiya, dalang cilik berusia 10 tahun yang kini menjadi sorotan karena kepiawaiannya memainkan Wayang Potehi, seni teater boneka khas Tionghoa yang telah berusia ratusan tahun.

Anak asal Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang itu mulai menapaki perjalanan seninya sejak tahun 2024 lalu.

Siapa sangka, dalam kurun waktu itu, Rasya sudah mampu tampil percaya diri di depan penonton pagelaran Wayang Potehi. 

Meski masih muda, Rasya sudah terbiasa dengan puluhan pasang mata yang menatap panggung kecil tempat ia memainkan setiap karakter Wayang Potehi. 

Dengan gerakan tangan yang lentur, Rasya sering membawakan kisah Kerajaan Tai Tong dalam setiap penampilannya.

Cerita itu berkisah tentang pendekar yang menuntut balas atas kematian keluarganya. 

Hanya butuh waktu tiga menit ia memainkan setiap gerakan wayang di dua tangannya.

Suasana yang semula hening berubah menjadi tepuk tangan riuh.

Bocah kecil itu berhasil menghidupkan setiap karakter dalam cerita dengan penuh penghayatan.

Baca juga: Kisah Wayang Potehi Jombang, Ketika Warisan Tionghoa Menyatu dengan Jiwa Jawa di Kota Santri

“Awalnya saya cuma sering nonton di Kelenteng Gudo. Terus diajak teman ikut latihan, akhirnya suka,” ucap Rasya saat dikonfirmasi pada Sabtu (1/11/2025). 

Meski baru setahun belajar, kemampuannya membuat banyak orang kagum.

Ia belajar langsung di bawah bimbingan Toni Harsono dan Widodo, dua seniman yang selama ini tekun menjaga eksistensi Wayang Potehi di Gudo. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved