Berita Jember
Masyarakat dan Tokoh Dipertemukan untuk Selesaikan Konflik Warga Banyuwangi dan Jember
Masyarakat dan tokoh dipertemukan untuk selesaikan konflik warga Banyuwangi dan Jember, diharapkan untuk saling menjaga kondusivitas.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Wahyunik
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Setelah pada Senin (8/8/2022), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memimpin rapat koordinasi antara dua Forkopimda, yakni Jember dan Banyuwangi menyangkut peristiwa perusakan dan pembakaran rumah di Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Silo, Jember, penyelesaian konflik diteruskan kembali pada Selasa (9/8/2022).
Kali ini giliran penyelesaian sampai tingkat desa.
Forkopimda Jember dan Banyuwangi kembali duduk bersama dengan warga dan tokoh dari Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember, dan Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.
Pertemuan kedua belah pihak dilakukan di Cafe Gumitir, posisi yang berada di tengah antara Mulyorejo-Banyuanyar, juga Jember-Banyuwangi.
Pertemuan dipimpin oleh Bupati Jember, Hendy Siswanto, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Mujiono yang mewakili Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Hadir pula Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, dan Dandim 0824 Jember, Letkol Inf Batara C Pangaribuan.
Baca juga: Terkuak Asal Mula Konflik Warga Banyuwangi dan Jember yang Berujung Pembakaran Rumah di Silo
Hendy Siswanto mengatakan, musyawarah bersama dengan warga dari dua desa dilakukan untuk sama-sama mencari solusi.
"Ini harus dikemas dalam bentuk persaudaraan agar terjalin keamanan," ungkapnya.
Pada pertemuan tersebut, warga dua desa juga ikut bicara, baik mengajukan pertanyaan maupun memberikan solusi.
Ke depan, Hendy Siswanto meminta agar seluruh pihak berkenan untuk bekerja sama. Mulai masyarakat hingga aparat keamanan, mengingat lokasi dari kedua desa itu cukup sulit.
"Warga dari kedua desa juga diharapkan untuk saling menjaga kondusivitas," lanjutnya.
Ke depan, Hendy Siswanto akan berupaya segera memperbaiki akses di lokasi. Minimal, supaya membuat warga dapat dengan mudah melintas dalam mengurus panen kopi mereka.
"Untuk keamanan, akses jalan juga sangat dibutuhkan," ucapnya.
Oleh karena itu, Hendy Siswanto berharap adanya bantuan dari pihak Perhutani. Sebab, tanpa adanya campur tangan Perhutani, perbaikan akses jalan tidak akan pernah rampung.