Berita Madiun
Dulu Rp 15.000 per Kilogram, Kini Harga Porang Hancur, Petani Madiun Desak Ada Standarisasi Harga
Harga porang di Kabupaten Madiun hancur dan dikeluhkan oleh sejumlah petani. Mulai tahun lalu, harga porang terus menerus turun hingga saat ini
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Sofyan Arif Candra
Petani Porang di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun Menjemur Porang. Kini harga porang dikeluhkan petani karena hancur alias anjlok
Kepada pemerintah, Jumanto menuntut agar bisa memfasilitasi petani dan pengusaha atau pabrik untuk duduk bersama membicarakan harga Porang yang seimbang.
"Tidak ada pihak yang dirugikan, petani tidak rugi, pabrik juga tidak rugi," tegas Jumanto.
Selain itu, ia juga menuntut Kementan sesegera mungkin mematok standarisasi harga porang.
"Contohnya LHK menetapkan harga Rp 5 ribu per kilogram, walaupun itungannya itu mepet dengan biaya produksi setidaknya tidak merugi," terangnya.
Yang terakhir ia meminta pemerintah memberikan kebijakan khusus kepada bank penyalur KUR agar petani bisa mengembalikan KUR di tengah anjloknya harga porang.