Berita Surabaya
Pria Paruh Baya Terekam Remas Bagian Sensitif Gadis Cilik di Surabaya, Polisi: Diduga Ada Kelainan
Sebuah video merekam aksi pria paruh baya berpeci dan berkaca mata meremas bagian sensitif bocah perempuan
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Sebuah video yang merekam aksi pria paruh baya berpeci dan berkaca mata meremas bagian sensitif bocah perempuan di sebuah area parkir toko swalayan di Kota Surabaya, viral di media sosial, Rabu (17/8/2022) siang.
Aksi pria berkaus oblong warna cokelat itu, diunggah dalam Instastory sebuah akun Instagram.
Video berdurasi tak lebih dari 10 detik itu, merekam momen pria tersebut mendekap dari belakang, seorang bocah perempuan berambut pendek berpakaian model terusan warna merah mudah.
Kedua tangan pria itu, tampak menyentuh bagian atas anggota tubuh korban. Bahkan sesekali pria itu menyiumi bagian wajah korban.
Pantauan TribunJatim.com, akun tersebut, merepost video instastory IG @syantik2323 yang juga, menautkan akun IG lainnya, seperti @humaspolrestabessurabaya, @surabayapolice1.official, dan @polrestanjungperak.
Kapolsek Asemrowo Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Kompol Hari Kurniawan membenarkan, pihaknya mendapati laporan tindakan tidak menyenangkan yang mengarah pada pelecehan seksual pada anak dibawah umur, yang berasal dari masyarakat.
Baca juga: Nasib Terkini Guru Tari Cabul di Kota Malang, Bakal Mendekam di Penjara?
Lokasi insiden tersebut, berada di sebuah area parkir toko swalayan di Jalan Kalibutuh, Bubutan, Surabaya.
Meskipun tempat kejadian perkara (TKP) insiden tersebut, berada di kawasan hukum Polsek Bubutan Polrestabes Surabaya.
Pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang terekam dalam video tersebut.
"Kalau lihat viral TKP nya memang di daerah Bubutan. Nanti kami akan serahkan ke Unit PPA Polrestabes Surabaya. Tapi kami masih dalami," katanya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Rabu (17/8/2022).
Hari memastikan, pihak pelaku dan si korban dalam video tersebut tidak saling mengenal.
Dan proses penyelidikan untuk mencari pihak korban atau orangtua dan keluarga korban masih terus dilakukan pihaknya.
"Pelaku itu masih diamankan, dia itu (diduga) ada kelainan, anak-anak kecil diremas-remas, modelnya seperti itu. Ini masih dilidik. Ini kami masih kesulitan karena korban, masih dicari dan belum ketemu, dalam melakukan itu saksi saksi yang lain tidak ada," katanya.
Bahkan, ia juga menduga, korban yang menjadi sasaran tindakan tidak menyenangkan, lebih dari satu orang.
