Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Waspada Cacar Monyet

Terjawab Asal Usul Cacar Monyet, Bersalaman Saja Bisa Tertular, 3 Kelompok ini Harus Ekstra Waspada

Simak penjelasan lengkap tentang asal-usul cacar monyet hingga tiga kelompok yang rentan tertular cacar monyet.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Medical Express
Penjelasan lengkap tentang asal-usul cacar monyet hingga tiga kelompok yang rentan tertular cacar monyet. 

TRIBUNJATIM.COM - Terjawab sudah asal usul cacar monyet atau monkeypox yang kini ditemukan di Indonesia.

Bagaimana cara penularan cacar monyet dan seperti apa pencegahannya?

Disebutkan bahwa tiga kelompok ini rentan tertular cacar monyet.

Simak penjelasan selengkapnya.

Asal Usul

Dilansir dari Medscape via Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), istilah cacar monyet dikenal sejak tahun 1958 setelah kasus pertama didokumentasikan pada monyet yang digunakan untuk penelitian.

Namun, monyet bukanlah pembawa utama penyakit ini.

Cacar monyet biasanya ditularkan ke manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi atau menyentuh darah, cairan tubuh, dan bulu hewan yang terinfeksi.

Cacar monyet pada manusia pertama kali diidentifikasi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun.

Sejak itu, sebagian besar kasus cacar monyet telah dilaporkan dari pedesaan dan daerah hutan hujan di Cekungan Kongo, khususnya di Republik Demokratik Kongo.

Kemudian, kasus cacar monyet pun semakin banyak dilaporkan dari seluruh Afrika tengah dan barat.

Baca juga: Waspada Cacar Monyet, Dinkes Sampang Imbau Masyarakat Tidak Panik

Dilansir dari World Health Organization (WHO), sejak tahun 1970, kasus cacar monyet pada manusia telah dilaporkan di 11 negara Afrika, yakni Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone dan Sudan Selatan.

Kemudian, pada tahun 1996-1997, wabah cacar monyet kembali diidentifikasi di Republik Demokratik Kongo dengan rasio kematian yang lebih rendah dan tingkat serangan yang lebih tinggi dari biasanya.

Selanjutnya, di tahun 2017, Nigeria mengalami wabah besar dengan lebih dari 500 kasus yang dicurigai dan lebih dari 200 kasus yang dikonfirmasi dengan rasio kematian kasus sekitar 3 persen.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah Monkeypox atau cacar monyet sebagai darurat global.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah Monkeypox atau cacar monyet sebagai darurat global. (CDC/The Star)

Pada tahun 2003, wabah cacar monyet pertama di luar Afrika terjadi di Amerika Serikat (AS).

Kasus di AS ini dikaitkan dengan kontak dengan anjing padang rumput peliharaan yang terinfeksi.

Hewan peliharaan ini ditempatkan dengan tikus berkantung Gambia dan dormice yang telah diimpor ke AS dari Ghana. 

Sejak kasus pertama diidentifikasi, ditemukan lebih dari 70 kasus cacar monyet di AS.

Cacar monyet juga telah dilaporkan pada pelancong dari Nigeria ke Israel pada September 2018, ke Inggris pada September 2018, Desember 2019, Mei 2021, dan Mei 2022, ke Singapura pada Mei 2019, serta ke AS pada bulan Juli dan November 2021.

Pada Mei 2022, beberapa kasus cacar monyet diidentifikasi di beberapa negara non-endemik.

Masuk Indonesia

Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan satu kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia, tepatnya di wilayah DKI Jakarta.

"Pasien ada yang satu terkonfirmasi dari DKI Jakarta, seorang lelaki 27 tahun," kata Juru Bicara Kemenkes Syahril dalam konferensi pers video, Sabtu (20/8/2022).

Pasien cacar monyet yang sudah terkonfirmasi tersebut memiliki riwayat perjalan luar negeri.

Pasien kemudian mengalami gejala demam pada 14 Agustus 2022 dan mengalami pembesaran kelenjar limfe.

Syahril juga menyebut, pasien yang terkonfirmasi cacar monyet sudah muncul bercak cacar di tubuhnya.

Temuan kasus tersebut, kata Syaril, berawal dari petugas kesehatan di rumah sakit yang merawat pasien.

Petugas kemudian melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan pemeriksaan polymerase chain reaction atau PCR.

Kondisi pasien yang terkonfirmasi cacar monyet tersebut kini dalam kondisi yang baik dan memiliki gejala ringan sehingga hanya perlu dilakukan isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: Penjelasan Wabah Monkeypox atau Cacar Monyet, Gejala Mirip Flu, Dapat Menyebar Melalui Kontak Fisik

Cara Penularan

Penularan cacar monyet dari manusia ke manusia yakni melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita cacar monyet, dikutip dari b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id via Tribunnews ( grup TribunJatim.com ).

Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

 Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus monkeypox.

Virus cacar monyet menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, hal ini ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.

Virus ini juga menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan benda yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh.

Hal di atas bisa terjadi ketika kita bersalaman.

ILUSTRASI - Cacar monyet.
ILUSTRASI - Cacar monyet. (Shutterstock by pavodam)

3 Kelompok ini Rentan Kena

Mengutip laman indonesiabaik.id via Kontan ( grup TribunJatim.com ), cacar monyet bisa menyerang siapa saja dan berbagai usia.

WHO menyebut ada tiga kelompok orang yang paling rentan tertular cacar monyet.

Kelompok ini harus menjaga diri sebaik mungkin karena menjadi yang paling berisiko.

Yang paling berisiko adalah orang yang tinggal dengan atau memiliki riwayat kontak erat (termasuk kontak seksual) dengan seseorang yang terinfeksi monkeypox, atau yang memiliki kontak rutin dengan hewan yang dapat terinfeksi.

Tenaga kesehatan juga memiliki risiko sehingga perlu untuk selalu menerapkan prosedur PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi).

Kemudian, bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala-gejala lebih serius dan kematian akibat monkeypox.

Berita tentang cacar monyet lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved