Berita Lamongan
Pasar Hewan di Lamongan Masih Ditutup, Pedagang Sapi dan Kambing Berharap Pemkab Beri Kelonggaran
Sudah empat bulan pasar hewan di Lamongan ditutup, pedagang sapi dan kambing berharap pemkab berikan kelonggaran.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Sudah empat bulan sejak muncul Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, dua pasar hewan di Lamongan masih tutup.
Kedua pasar hewan itu berada di wilayah Tikung, 3,5 kilometer dari pusat pemerintahan Pemkab Lamongan, dan Babat, eks lokalisasi Nguwok Babat.
Pantauan di Pasar Hewan Tikung yang biasa buka setiap Minggu (pasaran Minggu) sebelum ada PMK juga belum buka, Minggu (28/8/2022).
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) dan stan depan pasar tetap menggelar dagangannya, meski hingga bulan keempat terhitung sejak Mei, belum ada tanda-tanda pasar akan dibuka.
Sementara sejumlah pedagang sapi tetap datang pagi-pagi meski tanpa membawa sapi dagangannya.
Kondisi serupa juga berlaku di Pasar Hewan Babat yang seharusnya buka setiap Selasa dalam sepekan.
Mereka pergi ke pasar hewan dengan harapan pasar sudah dibuka kembali. Jika dibuka, mereka tinggal menghubungi yang ada di rumah untuk membawa sapi dagangannya ke pasar.
Namun meski setiap Minggu mereka ke Pasar Hewan Tikung dan Selasa ke Pasar Hewan Babat, para penjual sapi ini belum memperoleh informasi apapun.
Mereka masih melihat banner yang terpasang di pintu gerbang, dengan pengumuman pasar ditutup karena PMK.
Seorang pedagang sapi, Sanawar (53) berharap pemerintah segera membuka pasar hewan. Ia minta kelonggaran agar para pedagang sapi dan kambing bisa kembali memulai aktivitasnya.
"Ini sudah 4 bulan kami tidak bisa jual beli di pasar hewan," ungkap Sanawar.
Dia juga mengaku menyanggupi jika ada persyaratan yang harus dilakukan saat pasar hewan dibuka.
"Yang penting kami bisa kembali menggelar dagangan di pasar hewan," katanya.
Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Daerah, Hartono mengaku belum bisa memastikan kapan dua pasar hewan itu bisa dibuka. Pihaknya masih menunggu informasi dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tentang sejauh mana perkembangan PMK.
"Pada dasarnya Pasar Hewan Tikung maupun Babat siap dibuka sewaktu-waktu. Asalkan Disnakeswan yang menyatakan boleh dengan pertimbangan PMK semakin menciut," kata Hartono, Minggu (28/8/2022).
"Kita tunggu sinyal dari Disnakeswan," katanya.
Sementara itu, sebagai upaya menekan penyebaran PMK di Lamongan, Disnakeswan Lamongan melakukan vaksinasi PMK. Hasilnya, wabah PMK yang menyerang hewan ternak di Lamongan diklaim melandai dan terkendali.
"Belum bisa dipastikan kapan membuka kembali pasar hewan di Lamongan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, M Wahyudi kepada Tribun Jatim Network, Minggu (28/8/2022).
Pihaknya masih harus menyelesaikan tahapan vaksinasi di seluruh wilayahnya. Sehingga terwujud zero case (nol kasus) PMK.
Rencana pembukaan pasar hewan di Lamongan menunggu tahapan vaksinasi selesai semua dan merata.
“Jangan sampai ada kasus ternak sapi yang tertular PMK dari hasil transaksi di pasar hewan," katanya.
Sampai saat ini, untuk penjualan ternak sapi, masih diberlakukan surat keterangan sudah vaksin PMK dosis kedua.
Data yang ada, dari semula 26 kecamatan yang terpapar wabah PMK, saat ini berkurang menjadi 24 kecamatan. Angka kesembuhan ternak yang terjangkit PMK di Lamongan juga cukup tinggi.
Tercatat ada 999 ekor ternak dari 3.583 ekor yang terjangkit PMK dinyatakan sembuh. Untuk hewan ternak sapi yang mati ada 28 ekor. Sedangkan 76 ekor ternak kambing yang tertular di 6 kecamatan, semuanya dinyatakan sembuh, hanya ada 2 ekor kambing yang mati.
“Yang masih sakit saat ini berjumlah 2.449 ekor sapi," katanya.
Vaksinasi PMK terus dilakukan, dan sampai saat ini sudah tersalur sebanyak 16.900 dosis vaksin di 16 kecamatan.
"Capaian vaksinasi di Lamongan sekitar 14,5 persen dari 117.000 total populasi,” pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Lamongan