Berita Tulungagung
Akses Jalan Campurdarat-Besuki Tulungagung Terendam Banjir, Tak Ada Kendaraan yang Berani Melintas
Akses jalan Campurdarat-Besuki Tulungagung terendam banjir, tidak ada kendaraan yang berani melintas karena rawan mogok. Belum lagi jalanan berlumpur.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Ada pula warga yang menggunakan mesin penyedot air untuk mengeluarkan air dari dalam rumah.
Camat Campurdarat, Heru Juniarto, mengatakan Ngentrong adalah desa paling parah terdampak banjir.
Layanan umum di kantor desa harus tutup karena terendam air lebih dari 50 centimeter.
Padahal di kantor desa ini juga ada layanan kesehatan untuk masyarakat.
"Layanan kesehatan di kantor desa otomatis juga ikut terganggu karena banjir," ungkap Heru.
Sementara luapan air juga melumpuhkan lalu lintas antara Kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Besuki.
Heru mengakui, banjir bandang ini terjadi hampir setiap tahun.
Penyebab utamanya adalah hutan di sekitar wilayah Campurdarat yang gundul.
Saat terjadi hujan lebat, air dari pegunungan turun dengan membawa material, seperti bongkol bambu, ranting, dan sisa kayu.
"Material itu menyumbat saluran air yang ada, sehingga sungainya tidak bisa menampung air," keluh Heru.
Selain di Ngentrong, ada sejumlah genangan cukup tinggi di jalan utama Desa Gamping.
Semua titik banjir ini sudah dilaporkan ke Dinas PUPR untuk menjadi bahan evaluasi.
Heru berharap ke depan saluran pembuangan menjadi perhatian, agar tidak memicu banjir setiap kali turun hujan.
"Yang diperlukan sebenarnya saluran pembuangan yang lancar, karena lokasi ini dekat dengan Parit Agung untuk menanggulangi banjir," pungkas Heru.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Tulungagung
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Warga-berjalan-kaki-melintasi-banjir-di-Jalan-Raya-Ngentrong-ke-arah-Kecamatan-Besuki-Tulungagung.jpg)